Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Moko dan MNM di Tanjungpinang Direalisasikan 2018 Mendatang
Oleh : Habibi Khasim
Senin | 30-10-2017 | 11:50 WIB
Moko-00.jpg Honda-Batam
Ilustrasi motor toko.

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Tanjungpinang, Muhammad Amin mengatakan program motor toko (Moko) dan Merdeka Night Market (MNM) tidak dapat direalisasikan pada tahun 2017 ini.

Kendalanya, saat ini sistem pengoperasian dan penggunaan kendaraan untuk toko tersebut baru dirampungkan. Untuk itu, kata Amin, program tersebut baru dapat direalisasikan pada Januari 2018 mendatang.

Amin juga mengatakan pada awal bulan November 2017 mendatang pihaknya akan melakukan penjaringan nama-nama pedagang yang ingin berpartisipasi untuk meramaikan program yang dicetuskan oleh Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah melalui dana CSR tersebut.

"Jadi pertama kita lakukan penjaringan dulu siapa yang mau, kita khususkan dulu untuk pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jalan Merdeka dan Jalan Tengku Umar," kata Amin.

Kemudian, kata dia, para pedagang ini nantinya akan diberikan sosialisasi terkait teknis kepemilikan Moko yang menggunakan sistem kredit lunak untuk kendaraan yang digunakan. Jadi, Moko tersebut tidak diberikan secara gratis atau dihibahkan kepada pedagang, melainkan mereka melakukan permohonan kredit kepada Pemko Tanjungpinang.

"Moko yang akan beroperasi untuk tahap awal kita targetkan minimal 20 unit. Ketika nama-nama pedagang sudah terjaring, maka akan langsung dilaksanakan pembuatannya. Rencananya pembuatan moko ini akan kita lakukan di Jakarta. Dalam sebulan Moko akan siap dan akan didrop ke Tanjungpinang," kata Amin.

Terkait sistem kredit, Amin mengatakan pedagang nantinya akan melakukan akad dengan pihak ketiga, yaitu pihak yang memberikan bantuan CSR tersebut. Bisa melalui Bank swasta ataupun pihak ketiga seperti Pelindo atau yang lainnya.

"Yang jelas semuanya sesuai dengan kesepakatan, dimana pihak ketiga hanya mengambil bunga 3 persen, estimasinya sekitar Rp2 juta perbulan atau dibawahnya," terang Amin.

Editor: Gokli