Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemprov Turunkan Target Pertumbuhan Ekonomi Kepri Jadi 3 Persen
Oleh : Ismail
Selasa | 24-10-2017 | 15:26 WIB
Naharuddin-Bapeda1.gif Honda-Batam
Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan (Bapelitbang) Provinsi Kepri, Naharuddin. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Melihat kondisi ekonomi Provinsi Kepulauan Riau yang tengan mengalami keterpurukan, Pemprov akhirnya menurunkan target pertumbuhan ekonominya. Yang semula 5,58 persen menjadi 3 persen.

Penurunan target tersebut, menyusul dengan direviewnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM) Kepri 2016-2021 beberapa waktu lalu.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan (Bapelitbang) Provinsi Kepri, Naharuddin mengungkapkan, dengan direviewnya RPJMD Kepri 2016-2021 beberapa waktu lalu, maka Pemprov Kepri juga sekaligus menurunkan target pertumbuhan ekonomi dari 5,58 persen menjadi 3 persen. Hal tersebut disebabkan, kondisi ekonomi Kepri yang saat ini masih mengalami perlambatan.

"Target itu juga terus akan naik tiap tahunnya. Hingga terakhir target tersebut pada angka 4 persen," ungkapnya kepada awak media, Selasa (24/10/2017).

Ia memaparkan, meski pertumbuhan ekonomi Kepri saat ini mengalami perlambatan, yakni pada angka 1,52 persen pada semester pertama 2017. Namun, menurutnya teori pertumbuhan ekonomi tidam bisa dijadikan variabel mengukur ekonomi masyarakat di suatu daerah. Karena, tolak ukur dalam penghitungan pertumbuhan ekonomo suatu daerah, seluruh warganya dihitung sama. Baik warga yanh ekonomi menengah keatas maupun kebawah.

"Meski begitu, angka pertumbuhan ekonomi tetap menjadi acuan Pemerintah daerah. Tapi, tidak bisa 100 persen mengukur ekonomi masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, Panusunan Siregar mengatakan, kondisi perekonomian Kepri pada triwulan ketiga tahun 2017 diprediksi tidak terlalu mengalami peningkatan yang berarti. Meski mengalami peningkatan, namun dalam persentase angka tidak akan signifikan.

"kalau untuk angka pastinya belum ada, karena belum waktunya. Namun kayaknya belum pulih banget," ujarnya kepada BATAMTODAY.COM.

Ia memaparkan, meski pada triwulan ketiga 2017 ini pertumbuhan ekonomi Kepri sudah ada tanda peningkatan, namun tidak akan signifikan. Kenaikan tersebut disebabkan serapan belanja APBD yang saat ini masih terus digenjot oleh Pemerintah Daerah.

Kendati demikian, Panusunan mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemprov Kepri untuk merevisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Hal tersebut sangat penting dilakukan, mengingat target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,58 persen sulit untuk dicapai. Maka dari itu, dengan direvisinya RPJMD Kepri, diharapkan gubernur dapat menyediakan solusi dalam pembangunan untuk meningkatkan investasi demi menumbuhkembangan perekonomian Kepri kedepan.

"Saya mengusulkan ke Sekda agar ke depan merevisi RPJMD. Karena target itu sulit untuk dicapai," jelasnya.

Editor: Yudha