Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SBSI Pastikan Kembali Turun ke Jalan
Oleh : Ocep
Rabu | 30-11-2011 | 14:51 WIB

BATAM, batamtoday - Ekskalasi gerakan buruh di Kota Batam meningkat lagi. Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) tengah mempersiapkan mobilisasi massa demonstran menyusul penolakan organisasi tersebut terhadap penetapan UMK Batam 2012 oleh Gubernur Kepri sebesar Rp1.310.000.

Setelah kemarin Federasi Serikat Pekerja Metal Seluruh Indonesia (FSPMI) mengungkapkan aliansi serikat pekerja akan kembali berdemonstrasi pada Jumat (2/12/2011), hari ini KSBSI, yang juga tergabung dalam aliansi, menyatakan tengah mempersiapkan mobilisasi massa anggota.

"Demonstrasi menjadi opsi terakhir jika Gubernur tidak bersedia merevisi angka UMK Batam yang sudah ditetapkannya," ujar Masmur Siahaan, Sekretaris KSBSI Lomenik Kota Batam.

KSBSI, katanya siap memobilisir ribuan anggotanya turun lagi ke jalan, memperbesar jumlah massa buruh dari FSPMI dan FSPSI pada Jumat nanti.

Seperti diberitakan sebelumnya, aliansi serikat pekerja sudah sepakat untuk kembali berdemonstrasi dan kali ini akan dilakukan setiap hari selama satu minggu.

Demonstrasi mulai dilakukan pada Jumat (2/11/2011) dengan sasaran Kantor Apindo Kepri (PT Arsikon), PT Satnusa Persada, Graha Kepri dan sejumlah kawasan industri.

Aliansi berencana akan memobilisir lebih dari 10 ribu buruh yang berasal dari perusahaan manufaktur, garmen dan galangan kapal.

Persiapan mobilisasi massa makin matang seiring dengan rapat koordinasi yang dilakukan oleh aliansi serikat pekerja pada hari ini.

Aliansi, katanya, tidak menginginkan demonstrasi kali ini memicu kerusuhan seperti pada 23 dan 24 November 2011 lalu dengan melakukan berbagai strategi.

"Salah satunya, kami akan memperketat peserta aksi dengan memberikan atribut yang jelas," sambung Masmur.

Hal itu dilakukan untuk menekan semaksimal mungkin adanya penyusup atau provokator yang bukan demonstran yang bisa memicu kerusuhan.

Menurutnya, aliansi meyakini adanya penyusup yang menyebabkan kerusuhan massa dalam aksi buruh pada 23 dan 24 November lalu karena menemukan beberapa bukti berupa fakta di lapangan, tidak secara fisik.

Dia memastikan KSBSI akan kembali berdemonstrasi dalam gerakan aliansi jika Gubernur Kepri Muhammad Sani tidak bersedia merevisi UMK Batam sebesar Rp1.310.00 yang sudah ditetapkannya pada Senin (28/11/2011) lalu.