Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Si Penderita Diabetes Kronis Itu Akhirnya Meninggal
Oleh : Ali/Dodo
Sabtu | 26-11-2011 | 14:47 WIB
Dibetes-003.gif Honda-Batam

Feni, sang penderita diabetes kronis yang akhirnya meninggal dunia. Foto diambil beberapa hari lalu. (Foto: Ali)

 

BATAM, batamtoday - Derita Feni (50), warga Kavling Senjulung, Jalan Merak RT 02/ RW 10, Merak di samping SDN 09 Punggur yang menderita diabetes kronis, usai sudah.

Penderitaan Feni berakhir setelah Sang Khalik memanggil ibu sebatang kara asal Madura itu pada Sabtu (26/11/2011) sekitar pukul 04.00 WIB.

Saufi, ketua RT setempat, menyebutkan jenazah Feni kini sudah dikuburkan di pekuburan Sambau pada pukul 11.00 WIB tadi.

"Ironisnya, tak ada satupun keluarga Feni yang datang meski telah kita kabari bahwa yang bersangkutan meninggal dunia," kata Saufi kepada batamtoday.

Penguburan terhadap Feni, lanjutnya, dilakukan secara bergotong royong oleh sejumlah warga. Hal itu dilakukan mengingat Feni tak punya sanak saudara dan telah ditinggalkan suaminya sejak beberapa tahun lalu.

Sebelumnya, Feni pernah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) akibat diabetes kronis yang dideritanya. Namun Feni akhirnya terpaksa dibawa pulang lantaran pihak rumah sakit tidak bisa memberikan perawatan yang maksimal

Feni akhirnya tergolek kaku di rumahnya dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Luka di kakinya semakin menganga dan mengeluarkan bau busuk serta muncul belatung akibat tak mendapatkan perawatan yang baik.

Selama berbulan-bulan, Feni tergolek kaku di rumahnya dan tak satupun ada warga sudi mendekat lantaran enggan dengan bau busuk luka dan juga kondisi kamar yang sangat jauh dari layak.

"Selama ini warga kalau memberi makanan hanya dilemparkan dari luar," ujar Saufi dengan nada bicara tertahan lantaran tak tega.

Mungkin benar dengan pomeo yang mengatakan 'Orang Miskin Dilarang Sakit", dimana dari peristiwa yang dialami oleh Feni ini yang merupakan orang yang tidak pernah memiliki dan mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah.

Akhirnya, hanya Sang Illahi yang membantu Feni menghilangkan deritanya dengan cara memanggil ke haribaanNya. Selamat jalan, Feni.