Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenaikan Tarif Listrik, Inflasi Batam Diprediksi Bakal Tinggi
Oleh : Irwan Hirzal
Kamis | 28-09-2017 | 16:02 WIB
Kepala-BPS-Batam1.gif Honda-Batam
Kepal Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Rahayudi. (Foto: Irwan)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kenaikan tarif listrik secara bertahap di Batam yang telah disetujui Gubernur Kepri diprediksi akan berdampak tingginya inflasi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Batam, Rahayudi memprediksi, angka inflasi Batam bisa menyentuh 4,6 persen. Angka tersebut didasar dari kenaikan tarif listrik secara bertahap hingga akhir Desember mendatang.

"Cara hitung inflasi Batam, 4 dikalikan 15 persen, hasilnya 0,6 persen. Jika nanti kenaikan dua kali makan angkanya 1,2 persen, angka itu sebelum tarif listrik naik," ujarnya.

Apabila kenaikan listrik sudah diterapkan, maka 1,2 persen dikali dua dan hasilnya 2,4 persen. Sementara saat ini angka inflasi Batam berada di angka 2,2 persen.

"Tarif listrik merupakan biaya hidup terbesar, karena setiap saat digunakan masyarakat," ujarnya.

Kenaikan tarif listrik tentu akan berimbas pada usaha kecil menengah yang bergantungan kepada listrik. Ia mencontohkan usahan laundry. Kedepan mereka akan menaikan tarifnya.

Namun demikian sebagai Tim Pemantau dan Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), ia tetap optimis dalam menekan angka inflasi tersebut. Namun demikian usaha tersebut pupus lantaran pemerintah menyetujui kenaikan tarif listrik.

"Kenaikan tarif listrik ini juga akan berimbas pada angka upah minimum kota (UMK) Batam. Dimana untuk menghitung kenaikan upah tersebut didasari oleh angka inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Contonya kalau inflasi sudah diangka 4 persen, sementara pertumbuhan ekonomi 5 persen. Makan kenaikan UMK Batam 2018 diangka 9 persen," pungkasnya.

Editor: Yudha