Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Puluhan Situs Malaysia Diretas Hacker Indonesia, Ini Pesannya
Oleh : Redaksi
Selasa | 22-08-2017 | 12:02 WIB
hacker-00.gif Honda-Batam
Kelompok hacker Indonesia Extreme Crew menanggapi insiden bendera Merah Putih terbalik. (thestar.com.my)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kelompok hacker Indonesia, ExtremeCrew meretas sejumlah situs Malaysia dengan mengunggah buku panduan SEA Games 2017 bergambar bendera merah putih yang dicetak terbalik dengan memuat tulisan: Bendera Negaraku Bukanlah Mainan!

Kelompok hacker Indonesia itu kemudian mengunggah lagu Tanah Air Beta sebagai latar belakang tulisan tersebut.

Mengutip BBC, sedikitnya 27 situs di Malaysia menjadi sasaran para hacker. Kebanyakan situs yang diretas itu milik perusahaan swasta. Beberapa situs itu kemudian ditutup setelah diserang oleh para hacker yang mengaku berasal dari Indonesia.

Kabar terbaru, situs kurir Malaysia, Easyparcel.my juga diretas oleh kelompok hacker yang berbeda. Perusahaan kemudian menutup situsnya untuk perbaikan dan penyelidikan.

Atas insiden foto bendera Indonesia yang dicetak dalam posisi terbalik, Pemerintah Malaysia akhirnya mengucapkan permintaan maaf secara langsung kepada rakyat Indonesia di hadapan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Seperti dilansir dari Kemenpora.go.id, permintaan maaf disampaikan Menteri Belia dan Sukan Malaysia, Khairy Jamaluddin usai bertemu Menteri Imam di Hotel Shangrilla, Kuala Lumpur, Minggu 20 Agustus 2017.

Menteri Luar Negeri Malaysia Dato Sri Anifah Haji Aman pun juga merililis permohonan maaf tertulis kepada pemerintah Indonesia atas insiden bendera terbalik itu.

"Atas nama pemerintah Malaysia, kami ingin menyampaikan permintaan maaf kami kepada pemerintah dan rakyat Republik Indonesia," kata Dato Sri Anifah seperti dikutip Tempo, Minggu.

Penyelenggara SEA Games Malaysia atau MASOC menyesali kesalahan pencetakan gambar bendera Indonesia di buku panduan SEA Games 2017 seraya menyampaikan niat untuk terus menjaga hubungan baik dengan Indonesia.

Sumber: Tempo.co
Editor: Gokli