BATAM, batamtoday - Pihak pengusaha yang diwakili oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk sementara mengajukan angka Upah Minimun Kota (UMK) Batam sebesar Rp1.260.000 dalam rapat tripartit.

Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Syaiful Badri mengungkapkan rapat tripartit pembahasan UMK Batam 2012 masih berjalan alot.

"Pihak pengusaha mengajukan angka Rp1.260.000," kata Syaiful, Kamis (17/11/2011).

Menurutnya, angka itu diajukan oleh wakil Apindo beberapa menit lalu di dalam perundingan tripartit yang masih berlangsung di lantai 4 Kantor Wali Kota Batam.

Namun Syaiful mengatakan tidak mengetahui persis apa alasan atau pertimbangan yang dimiliki wakil Apindo sehingga mengajukan angka UMK 2012 sebesar itu.

Yang pasti, lanjutnya, angka sebesar itu tidak bisa diterima oleh wakil serikat pekerja yang duduk di Dewan Pengupahan Kota (DPK) dalam unsur tripartit karena masih jauh dibawah angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) terakhir yang sebesar Rp1.302.922.

Syaiful menyesalkan besaran angka UMK yang diajukan oleh wakil Apindo mengingat pada tahun lalu pihak pengusaha ikut menandatangani kesepakatan bersama antara pihak pekerja, pengusaha dan Pemerintah Kota Batam bahwa pada 2012 angka UMK sama dengan jumlah KHL.

Dia memastikan keenam wakil dari serikat pekerja yang duduk di DPK akan tetap memertahankan kesepakatan itu atau memertahankan angka UMK setidaknya sama dengan jumlah KHL, dalam rapat tripartit.

Karena itu jika sampai berakhirnya rapat nanti wakil pengusaha tetap bersikukuh atas besaran angka UMK yang diajukannya, maka dia memastikan rapat tripartit akan mengalami kebuntuan (deadlock) mengingat rapat hari ini adalah rapat pembahasan UMK yang terakhir.

Hingga berita ini diturunkan, perundingan tripartit sendiri saat ini belum menghasilkan kesepakatan angka. Rapat diskors dari pukul 12.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.