Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Demonstran Bakar KTA PKS

FMPB Tuding Aris dan Riky Mafia Proyek
Oleh : Ocep/Dodo
Selasa | 15-11-2011 | 12:09 WIB
FMPB.gif Honda-Batam

Demo massa FMPB di Gedung DPRD Batam.

BATAM, batamtoday - Forum Masyarakat Peduli Batam (FMPB) berunjuk rasa ke Gedung DPRD Batam menuding Wakil Ketua III DPRD Aris Hardy Halim dan Wakil Ketua Fraksi PKS Riky Indrakari sebagai mafia proyek.

Sekitar 150 massa yang tergabung dalam FMPB berunjuk rasa ke Gedung DPRD Batam mulai sekitar pukul 09.00 WIB dengan menggunakan kendaraan roda empat dan roda dua.

Mereka membentangkan spanduk putih berukuran sekitar lima meter berisi tujuh pernyataan sikap, sejumlah foto Aris dan Riky dan poster-poster lainnya.

Dalam orasinya, mereka mengutuk Wakil Ketua III DPRD Batam Aris Hardy Halim sering terlibat dalam pelaksanaan proyek.

"Riky dan Aris, kalian musang berbulu domba," ujar Abdullah Yusuf, Koordinator Aksi.

Sedangkan Wakil Ketua Fraksi PKS Riky Indrakari dituding oleh pendemo sebagai alat mafia investasi kawasan industri Tanjung Pelepas Johor Bahru, Malaysia, yang dibayar US$200 ribu untuk menakut-nakuti investor masuk Batam.

Setelah hampir 30 menit pendemo berorasi, Aris hadir di hadapan massa dan meminta pendemo menyampaikan aspirasinya secara bergantian.

Namun pendemo terkesan tidak memedulikan permintaan Aris dengan terus berteriak-teriak melontarkan tudingannya.

Merasa jengkel permintaannya tidak dihiraukan, Aris berbalik menghardik pendemo.

"Kalau saudara-saudara punya bukti atas tuduhan saudara-saudara sekalian, saya akan datang sendiri ke kejaksaan, tapi kalau tidak ada, saya sendiri yang akan tuntut saudara-saudara," ujarnya.

Alih-alih sikap massa mereda dengan ucapan bernada ancaman itu, Aris malah menerima teriakan dan makian yang lebih keras dari pendemo.

Aris tidak bergeming. Ucapan ancaman pun kembali dilontarkannya ke pengunjuk rasa.

"Ini massa dari mana? Kalau tak ada izin saya minta pihak polisi membubarkan demo ini," cetusnya.

Namun kembali massa tidak mengindahkan perkataan Aris tersebut. Mereka tetap melanjutkan teriakan-teriakannya saling bersahutan.

Habis akal, akhirnya Aris meninggalkan kerumunan massa, masuk kembali ke dalam Gedung DPRD tanpa sepatah kata.

Massa pun kembali berorasi. Mereka antara lain menuding Aris dan Riky telah mengorbankan masyarakat pekerja dan buruh dengan membuat aturan-aturan yang mematikan Kota Batam.

Di sela demo, lima pengunjuk rasa yang mengaku anggota PKS membakar kartu keanggotaan mereka di partai itu sebagai bentuk kekecewaan mereka mengingat Aris dan Riky berasal dari partai itu.

Bukan itu saja. Luapan kekecewaan pun diungkapkan pendemo dengan melempari foto-foto Aris dan Riky, yang sudah mereka bawa dari awal demo, dengan belasan telur busuk, juga sambil berteriak.

Tidak lama berselang, Wakil Ketua I DPRD Batam Ruslan Kasbulatov mendatangi pendemo untuk menenangkan situasi yang memanas.

Di hadapan demonstran Ruslan berjanji akan menyampaikan aspirasi mereka ke forum rapat pimpinan DPRD.

"Karena hari ini Ketua DPRD sedang tidak berada di tempat, jadi besok keinginan-keinginan saudara-saudara sekalian akan saya sampaikan ke Rapim," ujarnya.

Setelah menerima janji Ruslan, massa FPMB akhirnya membubarkan diri meninggalkan halaman Gedung DPRD Batam.

Menariknya, tiba-tiba Aris mengejar para pendemo sambil menyampaikan permintaan maaf.

"Saya minta maaf pak," ujarnya.

Namun massa malah mencibir permohonan maaf itu sambil ngeloyor pergi karena terlanjur kecewa dengan perkataan Aris saat menghadapi pendemo.