Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terutang Rp37 Juta, DPD KNPI Lingga Versi Papua Dinilai Sengsarakan Warga Benan
Oleh : Nur Jali
Jum'at | 14-07-2017 | 17:15 WIB
Syahlan-Benan.gif Honda-Batam
Syahlan, pengeloa Pantai Wisata Benan (Foto: Nur Jali)

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Para pelaksana kegiatan Musda KNPI Kabupaten Lingga di Desa Benan dan Pengurus DPD KNPI Kabupaten Lingga dianggap tak punya nurani terhadap masyarakat Benan.

Pasalanya, ibu-ibu dan pengelola wisata Benan kini terluntang-lantung menunggu penyelesaian utang Panitia Musda KNPI dan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah KNPI Kabupaten Lingga kepada mereka.

Syahlan, salah satu pengelola fasilitas wisata di Desa Benan mengaku dirinya sudah kehabisan akal. Bahkan, beberapa hari yang lalu dirinya mencoba berkonsultasi dengan beberapa pihak, baik LSM maupun media untuk melaporkan masalah ini ke pihak berwajib.

Namun, karena keterbatasan SDM yang dimilikinya, setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, Syahlan terpaksa mengurungkan niatnya.

"Tadi saya temui teman-teman di sini, mau melapor. Tapi ada beberapa pertimbangan kawan-kawan di sini sehingga saya urungkan niat untuk melapor," jelas Syahlan tertunduk lesu.

Meski belum berhasil melaporkan masalahnya kepada pihak berwajib pada Kamis (13/7/17) kemarin, Syahlan mengatakan dirinya akan kembali melaporkan lagi masalahnya ini kepada polisi dengan melibatkan perangkat desa dan mengumpulkan beberapa bukti pendukung lainnya.

"Mungkin beberapa hari lagi saya akan ke Polres lagi untuk melapor masalah ini," sebutnya.

Syahlan, saat ditemui BATAMTODAY.COM di Dabosingkep juga menunjukkan video berdurasi delapan menit tentang keluhan Ibu-ibu yang juga turut menjadi korban dari utang yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, di kepanitiaan KNPI.

Dalam video itu terlihat jelas bahwa masyarakat Desa Benan sangat menaruh harapan kepada Pengurus DPD KNPI Kabupaten Lingga untuk melunasi utang-utangnya saat Musda KNPI Kabupaten Lingga.

"Bagi kami uang itu sangat berharga, kami kini juga terutang sana-sini, karena menutupi biaya untuk kegiatan kemarin," jelas salah seorang ibu.

Bahkan isak tangis dari Ibu-ibu dan masyarakat Benan dalam video tersebut terdengar jelas, sembari mengucapkan kata-kata permohonan agar persoalan utang oleh Pengurus DPD KNPI Kabupaten Lingga di Desa Benan saat berlangsungnya kegiatan Musda di Desa wisata Benan tersebut, segera dilunasi.

"Sudah setahun kami menunggu, tapi tidak ada kejelasan sampai sekarang, kami ini jauh dari kota tidak tahu harus melaporkan ke mana," ujarnya.

Harapan masyarakat ini seharusnya segera dipenuhi oleh eks Panitia Musda KNPI Kabupaten Lingga dan Pengurus DPD KNPI Kabupaten Lingga yang baru. Ini bukan hal yang sepele, nilai nominal sejumlah tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat, apalagi di saat kondisi sekarang.

Utang tersebut senilai Rp37 juta lebih, untuk kebutuhan konsumsi dan sewa coteks selama kegiatan Musda tersebut berlangsung. Pihak panitia sebelumnya sudah memberikan uang DP (Dana Pertama) sebagai tanda jadi sebesar lima juta rupiah.

"Ada dikasi lima juta sebagai DP, tapi kelanjutan tidak jelas," ungkap Syahlan.

Bahkan dirinya sudah beberapa kali ingin menemui Wakil Bupati Lingga, Muhammad Nizar, untuk mengeluhkan persoalan utang tersebut. Namun ada saja oknum-oknum yang mencoba menghalangi, sehingga kedatangannya ke Ibukota menjadi sia-sia.

Editor: Udin