Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Industri Galangan Kapal Terpuruk, Rusunawa Tanjunguncang Sepi Peminat
Oleh : Yosri Nofriadi
Rabu | 12-07-2017 | 19:14 WIB
Rusunawa-Batuaji.gif Honda-Batam
Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Kelurahan Tanjunguncang, Kecamatan Batuaji, masih kurang diminati (Foto: Yosri Nofriadi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Tanjunguncang di Kecamatan Batuaji, Kota Batam, tampaknya kurang diminati. Selain kurang diminati, Rusunawa tersebut banyak mengalami kerusakan karena tidak terurus.

Rusun yang terdiri dari 8 blok dengan 732 unit, baru terisi sekitar 361 unit. Akses jalan dan lokasi yang kurang strategis menjadi penyebab Rusun ini kurang menarik bagi masyarakat di sekitar wilayah Batuaji.

Namun, sepinya pekerja di Tanjunguncang menyusul terpuruknya sejumlah perusahaan galangan kapal, menjadi penyumbang utama sepinya Rusunawa Tanjunguncang.

Zulkifli, petugas pengelola Rusun mengatakan, dari delapan blok dengan masing-masing blok terdapat 4 lantai bangunan, masih banyak yang belum ada penghuninya. Hingga saat ini, dari total 732 unit rusun yang tersedia, hanya 361 unit yang ada penghuni.

"Ini masih banyak yang kosong, sekitar 70 persen masih belum terisi kamar-kamarnya," ujar Zulikifli saat ditemui di Rusun Tanjunguncang, Rabu (12/7/2017).

 Zulkifli memperkirakan, rendahnya peminat rusunawa itu disebabkan karena sejumlah faktor. Salah satunya, karena sepinya pekerja galangan kapal di wilayah Tanjunguncang. Warga lebih memilih pindah ke kawasan ruli lain ketimbang harus tinggal di rusun yang disediakan pemerintah.

"Susahnya cari uang, banyak yang keberatan dengan biaya sewa rusun, makanya ada yang kembali membuat ruli di tempat lain," ujarnya.

Padahal untuk menempati rusun tersebut, persyaratan cukup mudah. Calon penghuni yang sudah berkeluarga cukup bawa foto copy KTP Batam (suami istri), foto copy KK, foto copy surat nikah, materai 6.000 tiga lembar dan map merah.

Harga yang ditawarkan per kamar juga tergolong murah meriah dibandingkan dengan ngekos atau mengontrak rumah. Untuk harga per kamar ditentukan sesuai dengan tingkatan lantainya yaitu, untuk biaya sewa per bulan lantai satu Rp240 ribu, lantai dua Rp225 ribu, lantai tiga 210 ribu dan lantai empat Rp195 ribu. 

Selain itu, unit rusun itu bentuknya sama dan di dalamnya, terdiri dari satu kamar tidur, ruang tamu, tempat jemuran, dapur dan kamar mandi.

"Memang harganya belum termasuk listrik dan air. Tetapi, saya rasa itu sangat ekonomis, dibanding kita ngontrak atau kost," ujarnya lagi.

Editor: Udin