Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Bayam dan Bawang di Tanjungpinang Merangkak Naik
Oleh : Habibi Khasim
Kamis | 01-06-2017 | 12:04 WIB
plantar-KUD-01.gif Honda-Batam
Aktivitas pedagang dan pembeli di pasar Sayur Pelantar KUD Tanjungpinang. (Foto: Habibi Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Awal bulan Juni 2017, harga beberapa komoditas di pasar Sayur Pelantar KUD Tanjungpinang mengalami kenaikan.

 

Dari pantauan BATAMTODAY.COM di Pelantar KUD Tanjungpinang, Kamis (1/6/2017) yang mencolok adalah harga komoditas sayuran jeni bayam yang per 1 Juni 2017 naik dari Rp8 ribu menjadi Rp14 ribu. Kemudian bawang jawa, pada H-1 Ramadhan harganya Rp26 ribu per 1 Juni mengalami kenaikan dua ribu rupiah, menjadi Rp28 ribu.

Selanjutnya, Wartel juga mengalami kenaikan, awalnya hanya Rp20 ribu, per 1 Juni 2017 harga wartel menjadi Rp24 ribu/kg. Sayur sawi juga mengalami kenaikan, dari minggu lalu hanya Rp10 ribu/kg, hari ini sudah Rp12 ribu/kg.

"Yang masih normal cuma kangkung Rp8 ribu, kacang panjang Rp12 ribu/kg. Bawang bombai juga biasa Rp10 ribu/kg. Bawang putih yang naik lagi, kemarin sempat Rp60 ribu, lalu turun Rp45 ribu, sekarang sudah Rp48 ribu/kg, naik tiga ribu," tutur Yoga, salah satu pedagang di Pasar Sayur Pelantar KUD Tanjungpinang.

Kalau harga cabai, kata Yoga, malah mengalami penurunan. Seperti cabai rawit, minggu lalu harganya Rp40 ribu, saat ini turun menjadi Rp35 ribu/kg. Sama halnya dengan cabai merah, minggu lalu harga cabai ngejreng ini Rp40 ribu, saat ini turun Rp35 ribu/kg.

"Kalau cabai hijau, naik sedikit. Dulu turun dari Rp28 ribu, menjadi Rp20 ribu saja. Tapi hari ini naik jadi Rp22 ribu. Kemudian cabai kering masih biasa, sekarang masih Rp48 ribu/kg," kata Yoga.

Kemudian harga mentimun saat ini pada angka Rp12 ribu/kg, tomat Rp14 ribu dan bawang bombai Rp14 ribu/kg.

Masih kata Yoga, alasan klasik pedagang, bahwa kenaikan sembako dikarenakan faktor cuaca serta stok yang menipis dikarenakan kapal terlambat masuk.

"Biasalah bang, gelombang kuat, hujan terus, angin juga kencang, makanya agak lama," tutur Yoga.

Editor: Gokli