Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Harga Beras Masih Stabil dan Stoknya Melimpah di Bintan
Oleh : Harjo/ CR-15
Senin | 29-05-2017 | 16:50 WIB
Stok-beras-di-minimarket-Bintan.gif Honda-Batam
Stok berbagai jenis beras di salah satu minimarket di wilayah Bintan Utara (Foto: Harjo/CR-15).

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Stok beras di wilayah Tanjunguban dan sekitarnya, masih banyak dan bahkan terbilang melimpah.

Berdasarkan pantauan BATAMTODAY.COM di hari ketiga Ramadan 1438 H di beberapa pasar serta swalayan di Tanjunguban, harga sejumlah jenis beras langsung ditempel di dinding, terkait jenis beras yang dijual.

Sarina, salah seorang Ibu Rumah Tangga menuturkan jika harga beras tidak mengalami kenaikan. "Alhamdulillah harga beras masih stabil. Saya biasanya beli beras merek Bumi Ayu. Harganya masih Rp133 ribu per 10 Kilonya," tuturnya, Senin (29/5/2017).

Ia sengaja membeli beras dalam jumlah lebih banyak dari hari biasanya, karena sekaligus untuk stok hingga Idul Fitri mendatang. "Takutnya jelang lebaran nanti, harganya naik. Makanya di stok dari sekarang," katanya.

Sementara itu, Hendro Suseno, wakil Ketua Federasi Konstruksi Umum dan Informal (FKUI) SBSI Bintan, sangat berharap agar Satgas Pangan di Bintan menjelang lebaran bisa benar-benar memaksimalkan pengawasannya. Agar harga seluruh kebutuhan pokok masyarakat bisa stabil.

Karena setiap masuk bulan puasa dan lebaran, sudah bukan rahasia umum, kalau harga kebutuhan pokok masyarakat selalu melambung tinggi. Hal tersebut, diduga karena kontrol harga dari pemerintah masih sangat minim.

"Satgas Pangan di Bintan apakah sudah terbentuk atau belum, namun seharusnya sudah terbentuk dan harus terus meningkatkan pengawasan terutama harga kebutuhan masyarakat," harapanya.

Di sisi lain kata Hendro, dia juga berharap pemerintah dan aparat penegak hukum, juga harus terus memantau kebutuhan masyarakat yang ada di pasar. Terutama prpduk yang masuk ke daerah ini, apakah bisa dipastikan tidak melanggar aturan atau masuknya secara tidak sah.

Sebab, yang paling ditakutkan, barang yang masuk justru memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat.

Expand