Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hati-hati..! Penipuan Modus Pemesanan Makanan Online Marak di Tanjunguban
Oleh : CR-15
Sabtu | 20-05-2017 | 17:14 WIB
pemesanan-via-online.gif Honda-Batam
Salah satu usaha makanan yang menjadi korban penipuan online di Tanjunguban (Foto: CR-15)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Modus penipuan sedang marak mengincar para pengusaha makanan online di Tanjunguban. Pasalnya sudah ada beberapa pengusaha rumahan yang menjadi korban.

Kepada BATAMTODAY.COM, Wita Herliana (20) selaku pemilik Gallery Food Widi sekaligus salah satu korban penipuan menceritakan tentang modus penipuan yang telah dialaminya.

"Tanggal 18 kemarin sekitar pukul 08.15 Wib, ada pesanan via telepon dengan nomor 085389509585 yang mengaku sebagai staff di RS Daerah Tanjunguban. Si penelepon menyebutkan pesanannya yang lumayan banyak termasuk pulsa. Kemudian tiba-tiba katanya (si penipu) ada dokter yang mau pesan juga. Jadi ada orang lain (penipu lebih dari satu orang) yang mengaku sebagai dr.H.Iswandi ikut memesan makanan dan pengisian pulsa," ungkapnya, Sabtu (20/5/2017).

Wita menjelaskan, rincian pesanan atas nama IGD RS Daerah Tanjunguban yaitu ayam rendang 8 porsi, nasi 8 porsi, aqua 11 botol, ikan tongkol 3 porsi, kangkung terasi 5 porsi, tisu 1, rokok 3 bungkus, pulsa Rp100 ribu ke nomor 085389509585 dan pulsa Rp150 ribu ke nomor 085349396761.

Sementara, pesanan yang mengatasnamakan dr.H.Iswandi antara lain, kepiting masak lemak 4 porsi, teh kotak 8, nasi 4 porsi, tisu 1, rokok 4 bungkus, pulsa ke nomor 082153423083 Rp200 ribu serta pulsa Rp100 ribu ke nomor 081255611510 dan 081250720640.

Lebih lanjut Wita menceritakan, setelah menerima pesanan sekitar pukul 09.20 wib suaminya mengantar pesanan tersebut ke Rumah Sakit.

"Sesampainya di RS, suami saya langsung mendatangi IGD untuk mengantarkan pesanannya. Tapi pihak IGD justru kaget dan bilang bahwa mereka sama sekali tidak memesan makanan via telpon. Mereka bahkan menyebutkan bahwa sebelumnya juga sudah ada penipuan bermodus pemesanan yang mengatasnamakan pihak IGD Rumah Sakit dan dr H Iswandi," beber Wita.

Ia juga menyebutkan, jumlah kerugian yang dialaminya lumayan besar dengan total nominal Rp1,3 juta.

"Untuk makanan yang mereka (si penipu) pesan, Alhamdulillah telah terjual habis di hari itu. Tapi kerugian yang benar-benar kami rasakan adalah dipemesanan pulsa. Karena pulsa tersebut sudah kami isikan ke masing-masing nomor yang diminta dengan total Rp660 ribu," terangnya.

Menurut pengakuannya, ini adalah kali pertama bisnisnya mengalami penipuan. "Ini yang pertama dan semoga menjadi yang terakhir kalinya saya tertimpa modus penipuan. Ke depannya, ini menjadi pelajaran bagi saya agar lebih berhati-hati saat menerima pesanan serta memastikan identitas orang yang memesan terlebih dahulu. Dan semoga ini juga bisa menjadi pelajaran bagi para pebisnis lainnya agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali," harap Wita.

Editor: Udin