Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polisi Sebut Akibat Puntung Rokok

Banyak Pihak Ragukan Hasil Olah TKP Terbakarnya Gedung Utama Pelabuhan Roro Lingga
Oleh : Bayu Yiyandi
Kamis | 18-05-2017 | 16:50 WIB
gedung-utama-pelabuhan-roro-penarik-lingga-yang-terbakar.gif Honda-Batam
Gedung utama Pelabuhan Roll On Roll Off (Roro) Penarik, Desa Kelumu, Kecamatan Lingga (Foto: Bayu Yiyandi)

BATAMTODAY.COM, Daiklingga - Hasil penyelidikan dan pengembangan Tim Unit Reskrim Polsek Daik Lingga dan Polres Lingga menyebutkan, penyebab kebakaran yang melanda gedung utama Pelabuhan Roll On Roll Off (Roro) Penarik, akibat puntung rokok.

"Dari lanjutan olah TKP, kami kemarin menemukan asbak rokok dan sandal karet yang sudah terbakar. Kami masih menduga penyebab kebakaran itu dari puntung rokok yang masih menyala, kemudian menyambar sandal dan kursi," kata Aiptu Hendrik, Kaur Identifikasi Satreskim Polres Lingga kepada media ini, Kamis (18/05/2017).

Selain menemukan asbak rokok dan sandal karet, kata Hendrik, dalam olah TKP itu pihaknya juga menemukan kaki dan roda kursi yang sudah terbakar.

"Unit Identifikasi Polres Lingga masih mendalami penyebab kebakarannya dan memeriksa saksi–saksi yang ada di TKP pada saat kejadian," ujarnya singkat ketika dihubungi.

Mendengar hasil yang diungkapkan pihak Kepolisian tersebut, banyak pihak yang meragukannya dan menilai hal itu sangat di luar logika.

Pasalnya, saat kebakaran terjadi, pelabuhan Roro yang berada tepat di Desa Kelumu, Kecamatan Lingga itu, sama sekali tidak ada aktivitas berlangsung. Bahkan sumber api sendiri menurut keterangan saksi mata, muncul di atas atap gedung.

"Aneh, tak masuk akal sekali. Masa puntung rokok. Sedangkan terjadi kebakaran pada malam hari. Di pelabuhan itu juga tidak ada orang. Listrik juga tidak ada. Kalaupun puntong rokok, pasti ada orang di dalam kantor itu. Ini kan api dari atas atap," ungkap sejumlah tokoh masyarakat kepada BATAMTODAY.COM yang masing-masing tidak mau namanya diberitakan.

Mereka semua menduga, penyebab kebakaran terjadi karena adanya kekesalan hati seseorang atau pun mungkin hal lainnya, yang memicu hal tersebut bisa terjadi.

"Kami kira itu mungkin ada yang sesal hati. Mana la tahu. Sebenarnya, walau pun belum serah terima. Pelabuhan itu harus ada orang jaga. Ini kan aset daerah," ujar mereka secara serentak.

Editor: Udin