Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pasca-Brexit, Warga Inggris Berlomba Dapat Paspor Jerman
Oleh : Redaksi
Sabtu | 13-05-2017 | 18:26 WIB
pasport-jerman-400x192.gif Honda-Batam
Paspor Jerman.(IST)

BATAMTODAY.COM, Berlin - Jumlah warga Inggris yang mengajukan permohonan menjadi warga Jerman meningkat sejak referendun Brexit tahun lalu.

Menurut investigasi yang dilakukan harian The Local, peningkatan warga Inggris yang ingin menjadi warga Jerman itu meningkat lima kali lipat.

Dengan belum adanya jaminan bahwa warga Inggris tetap bisa tinggal di wilayah Uni Eropa setelah meninggalkan blok ekonomi itu, membuat para ekspatriat Inggris gelisah.

Apalagi, jumlah warga Inggris yang tinggal di Uni Eropa cukup banyak yaitu mencapai 100.000 orang.

Sebagai contoh, di Hamburg, tahun lalu tercatat 280 warga Inggris mengajukan permohonan paspor Jerman dibanding  hanya 52 pada 2015.

Dari jumlah itu, lebih dari 200 permohonan masuk setelah hasil referendum menunjukkan Inggris akan keluar dari Uni Eropa.

"Meskipun alasan permohonan naturalisasi tidak secara statistik dikumpulkan, tetapi bagi kami terdapat hubungan yang amat jelas dengan hasil referendum Inggris," ujar seorang juru bicara pemerintah kota Hamburg.

Sementara itu di negara bagian Darmstadt, yang di wilayahnya terdapat kota Frankfurt dan Wiesbaden, menerima 521 permohonan naturalisasi pada 2016 menyusul hasil referendum.

Jumlah ini meningkat lima kali lipat dibanding permohonan naturalisasi warga Inggris setahun sebelumnya.

Kisah sama juga terjadi di negara bagian Baden-Wurttemberg yang menerima 386 aplikasi tahun lalu dibanding hanya 68 pada 2015.

Awal tahun ini, kementerian luar negeri Polandia mengabarkan, terdapat peningkatan 40 persen permohonan aplikasi naturalisasi dari Inggris menyusul hasil referendum Brexit.

Negara Uni Eropa lainnya yang mengalami peningkatan permohonan naturalisasi adalah Polandia.

Apalagi aturan negara itu memungkinkan siapa saja yang salah satu orangtuanya berasal dari Polandia, berpeluang mendapatkan paspor negeri itu.

Sumber: Telegraph
Editor: Udin