Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DJBC Akan Tambah Pangkalan Sarana Operasi
Oleh : Alrion
Jum'at | 28-10-2011 | 17:55 WIB
PEGAWAI_BEA_CUKAI.JPG Honda-Batam

Peserta workshop change agent mengangkat Andi Pramono usai memakai baretnya.

KARIMUN, batamtoday - Untuk menjaga seluruh wilayah pabean Indonesia , Direktorat Jendral Bea dan Cukai (DJBC) berencana menambah pangkalan sarana operasi (PSO) saat ini PSO DJBC baru untuk wilayah Papua. penambahan itu saat ini sedang dilakukan pembahasan.

PSO milik DJBC saat ini ada 3, PSO Tanjung Balai Karimun, PSO Tanjung Periok dan PSO Pantaoloan, dengan luasnya wilayah Pabean Indonesia maka dipandang perlu untuk menambah PSO untuk wilayah Papua kata Direktur Penindakan dan Penyidikan DJBC Ir Rahmad Subagio.

Rencana itu disampaikan Rahmad Subagio saat menutup workshop change angkatan pertama selama 5 hari yang dimulai sejak senin lalu sampai jumat  di Kanwilsus DJBC Kepri di Tanjung Balai Karimun.yang diikuti 30 peserta. jumat, 28 Oktober 2011.di Pantai Pongkar Tebing, Karimun

Ia juga menambahkan, dalam waktu dekat akan ada penambahan kapal patroli dengan panjang 15 meter, yang akan dibagi di beberapa Kanwil dan Kantor Pelayanan.sebanyak 15 unit yang mana saat ini sedang dikerjakan dan sudah mencapai tahap penyelesaian.

Penambahan sarana patroli laut tersebut dilakukan untuk menambah sarana patroli yang sudah ada, agar dapat lebih maksimal melakukan pengawasan keluar masuk atau ekspor impor barang ke wilayah pabaen Indonesia.

Tidak hanya kapal dengan panjang 15 meter saja, saat ini juga sedang dibahas penambahan kapal panjang 38 meter dan 60 meter. yang nantinya ditempatkan diwilayah barat dan timur. kalau di bagian barat akan ditempatkan di Tanjung Balai Karimun, diwilayah timur akan ditempatkan di Pantaoloan.

Saat ini pengawasan keluar masuknya barang tidak hanya difokuskan diwilayah barat saja, wilayah timur juga akan lebih diperhatikan, tadi malam kapal patroli DJBC seri 30000 sudah sampai di Sorong dengan selamat. mereka melakukan patroli mengawasi wilayah timur terang Rahmad.

Pengawasan keluar masuknya barang di Bandara juga akan dimaksimalkan, untuk dapat menjalakan semua program itu diperlukan pegawai yang didalam dirinya tertanam perilaku, profesionalisme, kesempurnaan kerja, pelayanan yang baik, integritas dan sinergi. 

Kepada peserta workshop change agent atau agen perubahan ini angkatan pertama ini diharapkan dapat menjadi agen peningkatan kinerja dan menjadi contoh bagi rekan kerjanya. workshop ini akan terus dilakukan dan peserta angkatan pertama akan dijadikan sebagai pelatih kata Rahmad.

Diharapkan dari agen perubahan yang kecil ini dapat menjadi besar, ini bukanlah yang terakhir tetapi ini adalah langkah awal untuk memulai yang baik, jadilah agen perubahan yang baik katanya dihadapan peserta workshop yang dilatih oleh tim dari Jakarta dan anggota Kompi Senapan B 134 Tuah Sakti.

Peserta workshop harus berenang mengambil baret mereka dari laut kedaratan, usai berhasil mengambil baret barulah disematkan oleh Rahmad Subagio. usai penyematan baret mereka langsung mengangkat kordinator pelaksana workshop change agent Andi Pramono.