Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

GayusTambunan Jadi Ikon Kampanye Hitam di Batam
Oleh : Dodo
Selasa | 04-01-2011 | 17:28 WIB
Foto-Gayus-Tambunan-Di-Bali..jpg Honda-Batam

Gayus Tambunan, menjadi ikon kampanye hitam dalam Pilkada Batam.

Batam, batamtoday - Memasuki masa tenang jelang pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah Kota Batam, tokoh mafia pajak, Gayus Tambunan, tiba-tiba menjadi begitu populer di Batam.

Bagaimana tidak, mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak, golongan IIIA itu kini menjadi ikon kampanye hitam yang memanaskan konstelasi politik Batam sehari jelang pelaksanaan pencoblosan yang akan dilakukan pada 5 Januari 2010.

Gaya rambut Gayus yang tertangkap basah oleh fotografer salah satu media nasional saat menonton tennis Tournament Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali pada November tahun lalu seolah menjadi 'senjata' bagi pelaku kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan-lawan politik.

Setidaknya telah ada dua incumbent yang bertarung pada Pilkada Kota Batam menjadi sasaran serangan kampanye hitam yakni Ahmad Dahlan dan Ria Saptarika.

Pantauan batamtoday, lembar selebaran bergambar kandidat wali kota Batam, Ahmad Dahlan, dengan foto yang telah diedit menyerupai Gayus Tambunan telah disebarkan orang-orang tak dikenal ke berbagai penjuru Kota Batam.

Menurut pengakuan Sesmar, warga Legenda Malaka, selebaran itu tiba-tiba sudah ada di halaman rumahnya saat dirinya bangun pagi.

"Saya tidak tahu siapa yang menyebarkannya namun saat bangun tidur sudah ada di halaman depan rumah saya," kata Sesmar.

Isi selebaran itu sudah tentu mengajak masyarakat untuk tidak memilihnya dengan tuduhan telah menyelewengkan dana bantuan sosial yang mencapai miliaran rupiah jumlahnya, tambah dia.

Selain disebarkan di perumahan, selebaran itu juga ditempelkan di dinding-dinding ruko di kawasan Pelita.

Selain versi Gayus, selebaran kampanye hitam terhadap pasangan nomor urut satu itu juga muncul dengan foto Dahlan yang digambarkan sedang memeluk segepok uang dengan tulisan 'JANGAN PILIH LAGI WALIKOTA KORUPTOR'.

Dalam selebaran versi tersebut kompatriot Dahlan dalam Pilkada, Rudi, juga menjadi sasaran kampanye hitam.

Andi S. Muchtar, sekretaris Tim Sukses Dahlan-Rudi menyebut siapapun otak penyebaran selebaran kampanye hitam itu telah melanggar etika demokrasi.

"Kami merasa dizhalimi dengan selebaran gelap ini," kata dia.

Dia meminta Panwaslu Kota Batam dan Polresta Barelang agar mengusut tuntas kasus kampanye hitam ini.

"Hantu" Gayus, selain menghantui kubu Dahlan-Rudi, juga menyatroni pasangan lainnya yakni Ria Saptarika-Zainal Abidin.

Selebaran gelap dengan gambar Ria-Zainal bergaya rambut Gayus juga beredar di tengah masyarakat.

Selebaran itu berisi ajakan agar masyarakat jangan memilih dan percaya terhadap pasangan calon itu karena melalui partai mereka, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Golkar, telah merampok uang rakyat.

Lagi-lagi, dana bantuan sosial menjadi komoditas politik untuk menjatuhkan pasangan ini dalam selebaran tersebut.

Bahkan, selebaran tersebut juga menyerukan agar Sekretaris Daerah Kota Batam, Agussahiman, harus ditangkap karena bertanggung jawab saat mengeluarkan dana bantuan sosial Kota Batam.

M. Zilzal, ketua Tim Advokasi Ria-Zainal mengatakan tindakan kampanye hitam merupakan bentuk pencideraan demokrasi.

"Kampanye hitam atas Ria-Zainal merupakan pencideraan sekaligus penodaan pesta demokrasi di Batam," kata dia.

Senada dengan Andi, dia mengharapkan Panwaslu Kota Batam dan Polresta Barelang mampu mengusut kasus ini secara profesional.