TANJUNGPINANG, batamtoday - Kelangkaan solar kembali terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU di Kota Tanjungpinang. Hal ini ditandai dengan 'mengularnya' antrian kendaraan demi mendapatkan bahan bakar tersebut pada Senin (17/10/2011).

Antrian panjang mobil yang akan mengisi BBM itu terjadi di SPBU km 7, SPBU km.10, serta SPBU Batu Hitam Tanjungpinang.

Ari salah seroang supir truk di Tanjungpinang mengatakan antrian panjang di SPBU ini telah terjadi hampir seminggu. Bahkan, di SPBU Batu 7 akibat panjangnya antrian yang mengular ke simpang lampu merah Batu 6 membuat arus lalu lintas menjadi macet dan terganggu.

"Belum lagi kalau sudah BBMnya habis, dan terakhir dibuat maklumat tulisan kalau BBM sedang dalam pengiriman. Kita jadi jegkel, sudah nunggu lama-lama, ternyata tak dapat juga," ujarnya pada batamtoday saat ditemui di SPBU Batu 10.

Ari, juga mengaku, kalau dirinya tidak tahu mengapa terjadi lagi kelangkaan solar tersebut. Karena kesulitan mendapatkan BBM jenis solar beberapa waktu lalu sudah sangat meresahkan para supir.

“Kita cari makan dari truk ini, kalau solar sulit bagaimana mau cari sewa. Antri begini sudah makan waktu, sudah berapa kerugian kita. Pelanggan yang tadinya mau pakai jasa kita untuk angkat barangnya jadi ngak mau karena kita kelamaan antri ngisi minyak,” keluhnya.

Sementara itu, Hamid, salah seorang operator SPBU Batu 10 yang dikonfirmasi batamtoday, mengatakan kalau kelangkaan BBM ini bukan saja pada jenis solar tetapi juga berimbas pada premium.

“Memang sekarang BBM jenis solar maupun bensin agak sulit. Itu memang dari Pertaminanya begitu, mengurangi jatah BBM yang masuk ke kita. Itu sudah berlangsung dalam seminggu ini,” jelasnya.

Biasanya, tambah Hamid, Pertamina memberi jatah empat tangki premium dan satu tangki solar setiap harinya untuk SPBU Batu 10. Tetapi entah mengapa belakangan ini jatah BBM tersebut dikurangi.

“Sekarang kita dijatah, bensin hanya diberi tiga tangki dan solar 1 tangki tetapi tidak lagi setiap hari. Biasanya kita diberi jatah disesuaikan dengan kebutuhan, kita kurang BBM kita tinggal telepon Pertamina untuk menambah. Sekarang tidak bisa begitu, kita tidak tahu apa alasan Pertamina,” tukasnya.