Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

MTI Kurangi Target Pertumbuhan Singapura
Oleh : Magid
Jum'at | 14-10-2011 | 12:11 WIB

SINGAPURA, batamtoday - Departemen Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini dan memperkirakan akan terjadi perlambatan lebih lanjut dalam rencana ekspansi tahun 2011 mendatang. Hal ini disebabkan peluang secara global telah melemah.

Demikian pernyataan resmi MTI Singapura yang dikutip batamtoday dari halaman resminya, Jum'at (14/10/2011).

Menurut MTI, produk domestik bruto hingga akhir 2011 diperkirakan akan mengalami pengingkatan tipis sekitar 5 persen. Angka tersebut lebih rendah dari target awal pada Januari 2011 lalu, sekitar 6 persen.

"Pergerakan pertumbuhan ekonomi menunjukan grafik yang cukup baik pada kuartal ketiga ini terutama disebabkan pertumbuhan di cluster manufaktur biomedis," tulis pernyataan MTI.

Dilihat dari indikator regional, MTI telah mencatat perekonomian Asia Tenggara secara umum meningkat 1,3 persen. Angka tersebut tentunya sangat jauh jika dibanding dengan pertumbuhan Singapura pada kuartal ketiga.

Layanan produksi industri tumbuh sebesar 3,6 persen pada basis tahun-ke-tahun, dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya 4,0 persen. Transportasi & penyimpanan dan jasa keuangan sektor melihat tingkat yang relatif lebih rendah aktivitas dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.

MTI mengatakan untuk sisa tahun ini, pertumbuhan bisa terbebani oleh kondisi ekonomi global pelunakan. Secara khusus, cluster elektronik diperkirakan tetap lemah karena berkurangnya permintaan elektronik global. Sentimen-sensitif kegiatan dalam sektor jasa keuangan juga bisa mempengaruhi ketidakpastian ekonomi dan keuangan.

Singapura adalah salah satu negara pertama di kawasan Asia Tenggara yang telah melaporkan data kuartal ketiga. Pertumbuhan Asia telah melambat sejak kuartal kedua, Dana Moneter Internasional (IMF) mengapresiasi Singapura yang menurunkan target pertumbuhan demi menciptakan keseimbangan ekonomi kawasan regional.