Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tertipu, Kades Jagoh Diminta Setor Uang Rp8 Juta agar Dapat Sarana Olahraga
Oleh : Nur Jali
Senin | 16-01-2017 | 19:38 WIB
sarana-olahraga-edit.gif Honda-Batam

Ilustrasi.net

BATAMTODAY.COM, Dabosingkep - Kepala Desa Jagoh Singkep Barat, Ali Hasan, mengaku dirinya diduga tertipu setelah mendatangi Kantor Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Lingga, Senin (16/1). Untuk mendapatkan klarifikasi atas adanya permintaan dari SKPD tersebut untuk menyetor sejumlah uang yang sudah dilakukannya, dengan modus bantuan sarana olahraga.

"Saya dapat telepon dari seorang bernama Najib dan mengaku beliau Kabid Pora Lingga. Orang itu mengatakan ada bantuan sarana lapangan olahraga untuk desa kami, dengan syarat harus menyetorkan uang sebesar Rp8 juta," kata Ali Hasan.

Dia mengatakan, dirinya baru mengetahui hal itu merupakan sebuah penipuan, setelah melakukan transfer ke rekening tujuan yang dikirimkan pelaku dalam pesan singkat ke telepon selulernya.

"Pak Najib memberitahukan bahwa ada bantuan sarana olahraga dari Pemerintah Provinsi untuk desa kami melalui Bidang Pora Kabupaten. Tapi syaratnya setor dulu. Saya sampaikan bahwa sekarang ini hanya memiliki uang Rp3,6 juta saja. Pak Najib tidak keberatan," jelasnya.

Selanjutnya, uang sebesar Rp3,6 juta ia transfer ke nomor rekening tujuan Bank BRI 0592 01 005256 500, atas nama Ani Novianti.

"Tadinya saya ragu, tapi mereka minta saya ke kantor Dinas Kabupaten langsung. Sayangnya saya tak ketemu kantor itu, karena kantor bidang pora sudah dipisah dengan kantor lamanya Dinas Pendidikan," terangnya.

Sebelum dapat menemukan kantor baru Disparpora, Ali kembali mendapat telepon dari seorang yang mengaku staf Dispora Provinsi Kepri. Penelepon tersebut minta Ali mempercepat proses transfer, karena takut dana bantuan sebesar Rp150 juta dari Pemerintah Provinsi itu dialihkan ke desa lain.

"Mereka juga mengatakan akan ada yang menjumpai saya di Bank tempat saya menyetor uang itu nantinya. Tapi setelah selesai proses transfer, tidak ada seorangpun menjumpai saya. Saya coba lagi menghubungi pak Najib, tapi tidak dijawab sampai sekarang," tuturnya dengan nada kecewa.

Setelah berhasil menemukan kantor Disparpora Lingga, Ali mencoba memastikan kebenaran pengadaan bantuan itu kepada pihak dinas.

Dirinya yang disambut langsung Kabid Pora Disparpora Lingga, Safaruddin, memastikan bahwa tidak ada bantuan sarana olahraga seperti yang dijanjikan kepada Ali.

Bahkan, orang bernama Najib pun tidak pernah ada di kantor yang membidangi kepemudaan dan olahraga tersebut.

Menurut Ali, beberapa desa lain di Kabupaten Lingga juga telah mendapat panggilan serupa. Namun ia belum mengetahui apakah desa lain ikut mentransfer uang seperti yang sudah ia lakukan.

"Saya pikir bantuan ini akan dapat membantu kebutuhan sarana olahraga di desa kami, tapi saya tertipu. Saya akan segera laporkan ke pihak yang berwajib," tutupnya.

Editor: Udin