Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Terkait Kelangkaan BBM di Batam

Jangan Sampai Masyarakat Marah
Oleh : Dodo
Senin | 10-10-2011 | 14:16 WIB
Uba-Ingan.gif Honda-Batam

Uba Ingan Sigalingging, ketua LSM Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) Batam. (Foto: Istimewa)

BATAM, batamtoday - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Batam selama lebih dari sepekan ini dinilai akan berdampak pada semakin menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan Pertamina, selaku pemegang otoritas distribusi BBM.

"Kelangkaan BBM yang terus berlanjut ini akan menimbulkan dampak psikologis di masyarakat. Jangan sampai masyarakat marah akibat kelangkaan yang berkepanjangan," kata Uba Ingan Sigalingging, ketua LSM Gerakan Bersama Rakyat (Gebrak) Kota Batam yang dihubungi batamtoday, Senin (10/10/2011).

Uba mengatakan kelangkaan ini harusnya disikapi secara serius oleh pemerintah maupun Pertamina mengingat tersendatnya distribusi yang tidak pernah ada solusinya. Hal tersebut, lanjutnya, berpotensi dapat mengubah akal sehat masyarakat menjadi anarkis.

Selain itu, Uba juga menyebutkan kelangkaan BBM yang terus 'dipelihara' ini juga berpotensi memunculkan imbas negatif bagi Batam di mata masyarakat nasional dan internasional, mengingat kota ini selalu didengungkan sebagai daerah tujuan investasi.

"Langkanya BBM bisa saya pastikan akan berimbas pada kondisi ekonomi di Batam. Denyut nadi ekonomi masyarakat pasti akan terganggu," kata Uba.

Uba mencontohkan dengan adanya kelangkaan BBM terbukti mengganggu aktivitas masyarakat Batam yang didominasi kalangan pekerja. 

"Para pekerja tidak memiliki dispensasi apapun jika tidak masuk akibat tidak adanya BBM. Hal ini juga akan berpotensi akan menyulut kemarahan sosial jika tidak segera diatasi," tegas alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini.

Uba meminta pemerintah dan Pertamina harus bisa menjelaskan dan memberikan solusi positif terkait dengan adanya kelangkaan BBM ini. Sebab, dengan tidak adanya penjelasan dari Pertamina, hal itu akan semakin menguatkan dugaan bahwa institusi tersebut turut 'bermain' dan 'berperan' dalam praktek mafia minyak yang merugikan masyarakat.

"Aparat keamanan harus turun tangan menyelidiki perihal kelangkaan BBM ini," pungkas Uba.