Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kelangkaan BBM di Batam Semakin Parah
Oleh : Gokli/Dodo
Rabu | 05-10-2011 | 11:17 WIB
Antrian-lorry-di-SPBU-genta.gif Honda-Batam

Antrian kendaraan di SPBU Genta 3 Batuaji untuk mendapatkan BBM. Kelangkaan BBM di Batam semakin parah. (Foto: Gokli)

BATAM, batamtoday - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Batam dari hari ke hari semakin parah. Bukan hanya BBM jenis solar saja yang langka, namun juga premium mulai menghilang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).

 

Pantauan batamtoday pada Rabu (5/10/2011) di beberapa SPBU mendapati antrian panjang warga pengguna kendaraan yang bermandi peluh menunggu giliran mendapatkan bahan bakar, baik solar maupun premium.

Seperti di SPBU Genta 3 Batuaji tampak puluhan truk dan mobil mengantri dan mengakibatkan arus lalu lintas di sekitar SPBU menjadi macet. Tragisnya, antrian itu terjadi lantaran para sopir tidak mengetahui kalau stok solar di SPBU tersebut sudah habis. 

Antonius Manalu (45) salah seorang sopir truk mengatakan antrian ini sudah berlangsung sekitar dua jam, namun dia dan beberapa pengemudi lain belum juga bisa mengisi solar kendaraan yang dia kemudikan.

"Saya sudah dua jam antri di SPBU ini, namun antrian ini tak juga bergerak," ujar Antonius saat ditemui batamtoday di SPBU tersebut.

Dari beberapa sopir truk yang mengantri di SPBU itu, terpaksa harus menunggu lama sampai mereka mendapatkan solar, lantaran semua truk yang antri ini sudah kehabisan BBM.

"Mau gimana lagi mas, pindah ke SPBU lain solar sudah nggak ada, kalaupun pindah sudah pada kosong semua," ungkap Wito, pengendara truk warna biru.

Sementara itu, hal sama juga dialami para pengendara sepeda motor di SPBU Batam Centre lantaran stok premium di SPBU itu sudah kering alias habis. Para pengguna kendaraan roda dua terpaksa balik arah, beberapa diantaranya terpaksa mendorong kendaraannya karena nihilnya premium di tangki motornya.

"Mau cari eceran saja, SPBU sudah kehabisan premium," ujar Daryoko, seorang sales obat sambil mendorong motornya dengan peluh bercucuran di wajahnya.

Kosongnya stok solar maupun premium di sejumlah SPBU membuat para pengendara kendaraan roda empat dan roda dua menyerbu SPBU yang diperkirakan masih memiliki stok kedua jenis BBM itu.

Seperti yang terlihat di SPBU Rosdale maupun SPBU Sungai Panas yang tampak dijejali pembeli.

"Ngantri nggak apa-apa, ketimbang beli eceran Rp10 ribu per botol," kata Rudi, warga Botania saat mengantri di SPBU Sungai Panas.

Rudi mengatakan dirinya tak habis pikir dengan Pertamina maupun pemerintah yang terus membiarkan kejadian kelangkaan BBM ini terus berulang. 

"Inilah efek monopoli, akibatnya kelangkaan BBM terus berulang," ujarnya ketus.