Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tuntut Pembayaran Gaji

Ratusan Karyawan Geruduk Rumah Bos PT Prima Tech
Oleh : Ali/Dodo
Jum'at | 30-09-2011 | 22:26 WIB
ribut.gif Honda-Batam

Ratusan karyawan mengepung rumah milik Budi Krismawan, bos PT Prima Tech Internasional di Perumahan Pondok Asri menuntut pembayaran gaji yang tak kunjung dibayar. (Foto: Iwan)

BATAM, batamtoday - Ratusan karyawan PT Prima Tech Internasional menggeruduk rumah Budi Krismawan yang merupakan bos dari perusahaan sub kontraktor PT Drydocks World Graha di Perumahan Pondok Asri blok E nomor 28-30, Sungai Panas pada Jumat (30/9/2011) sekitar pukul 19.00 WIB.

Kedatangan karyawan yang berjumlah sekitar 500 orang itu ke rumah Budi untuk menuntut pembayaran tiga bulan gaji yang tersendat dengan alasan tak jelas. Sebelumnya, Budi pernah menjanjikan kepada ratusan karyawan itu bahwa pembayaran akan dilakukan pada hari ini.

Budi yang dicari anak buahnya tidak menampakkan batang hidungnya. Rumahnya terlihat kosong meski sebagian warga sekitar menyatakan Budi sempat terlihat pagi tadi dan menghilang pada sore hari bersama istri dan dua anaknya.

Pantauan di lapangan, Kepolisian Sektor Batam Kota menerjunkan anggotanya dengan dibantu anggota dari Polresta Barelang untuk menghindari kerusuhan di komplek yang dipenuhi warga.

Para karyawan itu akhirnya ditemui oleh Rizal, Supervisor PT Prima Tech namun ditolak oleh beberapa karyawan lantaran mereka hanya ingin ketemu bos mereka yang bertanggung jawab soal penggajian.

"Pada tanggal 20 September lalu, pihak perusahaan meminta waktu 10 hari untuk menyelesaikan pembayaran gaji, namun hingga saat ini tidak juga ada kabarnya. Bahkan keberadaannya (Budi, red.) saja Anda tidak tahu, jadi untuk apa kalau tidak bisa memberikan solusi kepada kami harus berbicara panjang lebar, tapi sekarang sudah tanggal 30 mana janjinya. Dari awal sudah kita duga kalau dibiarkan berlarut-larut pasti bos-bos ini sudah lari dan betul dugaan kami selama ini. Kalau sudah seperti ini siapa yang mau bertanggungjawab," kata Fabowosa, karyawan bagian gerinda yang disambut karyawan lainnya dengan teriakan 'Betul'.

Usaha Rizal yang mencoba menenangkan karyawan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginka, tidak digubris. Para karyawan tidak mau tahu dan menuntut gaji mereka dibayar.

"Kami gak mau tahu alasan Anda atau sama-sama kita mencari pemilik perusahaan yang saat ini entah kabur kemana," kata seorang karyawan menimpali pembicaraan Rizal.

Keadaan yang semakin memanas, membuat Kadirin, Ketua RW 04 Pondok Asri, Kelurahan Sungai Panas, Kecamatan Batam Kota menemui ratusan karyawan.

"Ini ada persoalan apa, kalau persoalan gaji yang belum di bayar oleh pak Budi, tolong jangan buat keributan disini, karena mengganggu ketenangan warga. Coba bapak-bapak selesaikan di tempat bapak kerja," ujar Kadirin singkat.

Kompol Heryana, Kapolsek Batam Kota menuturkan kepada ratusan karyawan agar membubarkan diri dengan tertib jangan sampai ada keributan yang dapat mengganggu ketenangan warga.

"Kemanapun malam ini bapak-bapak akan kami antar," pungkas Heryana dengan mendampingi ratusan karyawan yang meninggalkan pemukiman warga Pondok Asri.

Ratusan karyawan itu akhirnya meninggalkan rumah Budi yang disegel dan dijaga ketat aparat kepolisian.  

Pantauan batamtoday di lokasi, hingga berita ini diturunkan anggota Buser Batam Kota masih melakukan penjagaan di sekitar lokasi rumah Budi yang terdiri dari tiga rumah itu. Hal ini dilakukan karena dikhawatirkan Budi akan kembali pada malam harinya dan menjadi amukan karyawan yang diperkirakan juga melakukan pengintaian di sekitar tempat tinggal Budi.