Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pemahaman Dini Demokrasi dan Pemilu

KPU Anambas Imbau Pemilih Pemula Gunakan Hak Suara
Oleh : Alfred Silalahi
Rabu | 30-11-2016 | 11:38 WIB
Ketua-KPU-Anambas1.jpg Honda-Batam

Ketua KPU Anambas Syukrillah saat memberikan pemahaman dini tentang demokrasi dan Pemilu di SMA 1 Jemaja.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Hari terakhir memberikan pemahaman tentang demokrasi dan pemilihan umum (pemilu) di kalangan SLTA/sederajat, Komisi Pemilihan Umum( KPU) Kabupaten Kepulauan Anambas menekankan kepada pemilih pemula agar menggunakan hak suara untuk memilih kepala daerah, legislatif dan presiden.

"Pemilih pemula harus cerdas, jujur, tanpa ada intervensi dari pihak lain. ‎Adik-adik juga harus memahami, tidak ada namanya kampanye disekolah, baik itu guru," ujar Ketua KPU Anambas, Syukrillah dihadapan 259 siswa-siswi SMA 1 Jemaja, Rabu (30/11/2016).

Syukrillah menjelaskan, dewan kehormatan penyelenggara pemilu akan mengawasi kerja Badan Pengawas Pemilihan Umum (bawaslu) dan KPU, sedangkan Bawaslu mengawasi administrasi dan penyelenggara pemilu (KPU).

"DKPP, Bawaslu dan KPU ini saling berkaitan dalam berdemokrasi. Jadi, pada penyelenggaraan pemilu harus jujur dan bebas tidak terikat apapun atau tekanan dari pihak manapun," katanya.

Ia mengatakan, pemilih pemula harus cerdas berdemokrasi, untuk meningkatkan kualitas pemilu dan demokrasi. Pemilih pemula, merupakan segmen yang strategis karena memiliki potensi yang sangat besar.

"Pemilih cerdas berdemokrasi ialah ketika pemilih memahami demokrasi, kritis terhadap praktek demokrasi dan terampil dalam memperjuangkan kepentingan politik publik. Demokrasi artinya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, sedangkan negara demokratis berarti negara yang meletakkan kedaulatan tertinggi ditangan rakyat," terangnya.

Syukrillah menegaskan, negara demokratis memiliki ciri-ciri yaitu ada kebebasan, membuka ruang partisipasi dari masyarakat, tetapi yang paling nyata ialah ikut memilih diajang pemilu dan harus mengawasi pemerintahan.

Pemilu, lanjut Syukri, merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Rakyat yang memilih secara langsung pemimpin politik seperti Presiden, Gubernur, Bupati dan Legeslatif.

"Adik-adik, kalian semua punya kekuatan untuk menentukan seorang kandidat lolos atau tidaknya dalam pemilu, karena kalian adalah pemilih. Jadi jangan sampai acuh tak acuh dalam memilih, karena suara kalian yang menentukan nasib negara atau daerah ini. Jangan sampai golput," tegasnya.

Dia menyinggung, golput dapat merugikan diri sendiri. Pasalnya suatu saat nanti, siswa-siswi SMA 1 Jemaja ada yang mencalonkan menjadi legeslatif maupun kepala daerah.

"Jadi gunakanlah hak suara kalian, siapa tahu kedepan kalian mencalonkan DPRD atau Bupati, otomatis kalian butuh suara," tegasnya yang diamini oleh semua siswa.

Dia menambahkan, 2018 mendatang Pileg serentak akan diadakan khusus Provinsi Kepulauan Riau, dan masa kerja KPU juga akan berakhir. Dia mengajak, bagi siswa yang ingin berdemokrasi, dapat melalui kerja di KPU.

"Syarat kerja di KPU sangat gampang, harus jujur dan bersih dari narkoba. Bila kalian ingin ikut berdemokrasi, melalui KPU juga bisa,"tambahnya.

Sementara, Kepala SMA 1 Jemaja, Supriyanto menyambut baik dilakukannya sosialisasi tersebut. Pasalnya, belum tentu semua siswa mengerti tentang demokrasi.

"Jadi mereka sudah memiliki pemahaman dasar, ketika sudah menemui Pileg, Pilkada nanti sudah tak kebingungan lagi. Mungkin selama ini mereka sepele, jadi acara ini sangat positif bagi pemilih pemula, untuk menggunakan hak suara," tegasnya.

Editor: Yudha