Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Minat Bekerja di Batam Semakin Menurun

Batam Masih Kekurangan 2.000 Tenaga Kerja
Oleh : Roni Ginting/Dodo
Senin | 26-09-2011 | 14:43 WIB
phk-batam.jpg Honda-Batam

Aktivitas kerja di sebuah kawasan industri di Batam.

BATAM, batamtoday - Kota Batam sebagai daerah industri masih kekurangan tenaga kerja. Penyebabnya karena calon pekerja yang terlalu memilih kerjaan serta gaji UMK yang tidak jauh berbeda dari daerah-daerah lain.

 

"Berdasarkan data yang masuk ke kita itu, perusahaan membutuhkan sekitar 2 ribu pekerja," ujar Kabid Penempatan Tenaga Kerja Disnaker Kota Batam, Luhut Marbun kepada batamtoday, Senin (26/9/2011).

Dijelaskannya, penyebab kekurangan tenaga kerja karena pekerja lokal yang terlalu memilih-milih pekerjaan dan minta gaji yang tinggi. 

"Saat kita buka lowongan juga sedikit peminatnya, padahal perusahaan banyak yang butuh tenaga kerja," katanya.

Sedangkan minat tenaga kerja dari kabupaten serta kota dari luar Batam seperti dari Pulau Jawa sudah berkurang. Sebab besar upah di Batam dengan daerah lain juga tidak jauh berbeda.

"Banyak pekerja yang mengalihkan bidikan kerjanya ke daerah lain mengingat upah di Batam Rp1.180.000 beda tipis dengan upah daerah lain," terangnya.

Sementara itu, Yunanto (33) salah seorang pekerja di kawasan industri Batamindo mengemukakan tipisnya perbedaan UMK di Batam dengan daerah lain memang mempengaruhi animo pekerja mengadu nasib di Batam.

"Sekitar tujuh tahun lalu masih terlihat antusias itu dengan berbondong-bondongnya para pekerja dari Jawa maupun daerah lain, tapi sekarang sepi," kata Yunanto.

Bahkan Yunanto sendiri kini mulai terpikir untuk melanjutkan kerja di daerah asalnya, Yogyakarta, mengingat semakin tingginya biaya hidup di Batam. Sementara kenaikan UMK di Batam dianggapnya tidak terlalu signifikan dalam menyangga beban ekonomi yang kian hari semakin berat.

"UMK naik nggak sampai Rp200 ribu saja sudah gugat menggugat di pengadilan. Gimana mau bisa bertahan," pungkasnya pesimis.