Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

BPOM Setujui Vaksin Dengue Pertama Dunia Hadir di Indonesia
Oleh : Redaksi
Selasa | 01-11-2016 | 13:50 WIB
aedes-aegepty.gif Honda-Batam

Untuk mencegah tingginya angka penyakit akibat dengue, BPOM setujui pemasaran vaksin dengue di Indonesia (Sumber foto: AFP)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Indonesia merupakan salah satu kawasan rawan dengue berat atau demam berdarah dengue. Penyakit ini pertama kali muncul di Indonesia pada 1968 di Jakarta dan Surabaya. Penyakit ini muncul di Indonesia setelah 15 tahun muncul di Filipina.

Dengue adalah salah satu penyakit hiperendemik di Indonesia dan memiliki siklus endemik yang tinggi. Umumnya penyakit ini ditemukan di daerah perkotaan, namun dalam beberapa tahun terakhir penyakit ini sudah menyebar ke pedesaan dan pedalaman.

Menurut data World Health Organization (WHO) pada 2004-2010, Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki kasus dengue tertinggi di dunia setelah Brasil. Bahkan jumlah rata-ratanya mencapai 129 ribu kasus per tahun.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada 2015 jumlah kasus dengue yang dilaporkan dan dicatat mencapai 129 ribu kasus. Dan sebanyak 1.071 kasus berakhir dengan kematian.

Salah satu cara untuk mengatasi wabah dengue adalah dengan melakukan tindakan pencegahan. Umumnya pencegahan dilakukan dengan gerakan 3M (menutup, menguras, mengubur), dan yang terkini adalah 1 Rumah 1 Jumantik.

"Sampai saat ini belum ditemukan obat tertentu untuk mengatasi dengue. Sedangkan usaha pencegahan adalah tindakan prioritas untuk mengontrol virus dengue," kata drg. R. Vensya Sitohang. M. Epid, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dalam pernyataannya.

Sebagai tambahan tindakan pencegahan dengue, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk menggunakan vaksin dengue di negara-negara yang memiliki beban dengue tinggi seperti Indonesia. Cara ini menjadi sebuah cara tambahan untuk mengendalikan beban penyakit.

Setelah melalui penelitian selama lebih dari dua dekade melalui inovasi ilmiah dan kolaborasi studi klinis di 15 negara, Sanofi Pasteur berhasil membuat vaksin dengue pertama di dunia.

Sampai saat ini, vaksin tersebut sudah mendapat persetujuan pemasaran di 12 negara di dunia, di antaranya adalah Meksiko, Filipina, Brasil, El Salvador, Kosta Rika, Paraguay, Guatemala, Peru, Thailand, Singapura, dan Bolivia. Vaksin ini juga sudah mendapat persetujuan pemasaran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia.

Vaksin ini nantinya akan tersedia di klinik dan rumah sakit swasta di Indonesia. Vaksin dengue sendiri diperbolehkan bagi individu yang berusia antara sembilan hingga 16 tahun.

"Vaksin dengue ini efektif untuk melawan empat jenis serotipe virus dengue yang bisa membantu mengurangi beban penyakit tahunan di Indonesia sebesar US$323 juta," kata Joko Murdianto, Kepala Divisi Vaksin Sanofi Indonesia.

Berdasar penelitian yang dilakukan Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro Sp. A(K), vaksin dengue mampu mengurangi risiko serangan dengue karena keempat serotipe virus pada individu berusia 9 tahun ke atas.

Penelitiannya juga membuktikan bahwa pemberian vaksin dengue pada dua per tiga peserta studi bisa mencegah delapan dari sepuluh kasus rawat inap dan 93 persen kasus dengue berat selama 25 bulan.

Sumber: CNN
Editor: Udin