Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

SP Ketiga Turun, Warga Bertahan Tunggu Perundingan

Petugas Gabungan Ratakan Kios Liar di Depan Pelabuhan Punggur
Oleh : Hadli
Selasa | 25-10-2016 | 14:02 WIB
penertiban-kios-liar-di-pelabuhan-punggur.gif Honda-Batam

Salah satu warga mencoba menghalangi Tim Penertiban yang melakukan penggusuran di depan Pelabuhan Telaga Punggur (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tim terpadu melakukan penertiban puluhan bangunan kios dan rumah liar di depan Pelabuhan Domestik Telaga Punggur, Selasa (25/10/2016) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Pantauan di lokasi, dengan mengerahkan satu alat berat jenis ekskavator 38 bangunan liar itu ambruk seketika. Ratusan petugas yang terdiri dari Dipam BP Batam, Satpol PP yang di back-up oleh Polri dan TNI melakukan pengamanan kepada pemilik kios yang menolak dilakukan penggusuran.

Alat berat ekskavator 38 sedang meratakan kios liar di depan Pelabuhan Telaga Punggur (Foto: Hadli)

Sempat bersitegang antara pemilik kios dengan petugas. Namun melihat ratusan petugas menggunakan pakaian seragam masing-masing satuan, pemilik kios tidak ada yang berani melakukan perlawanan.

Bahkan, untuk tetap bertahan di bangunan, mereka tidak mendapat kesempatan. Sehingga petugas hanya disambut dengan omelan dan makian.

Meski mendapat omelan dan cacian, petugas terus melakukan penggusuran kios liar di depan Pelabuhan Telaga Punggur (Foto: Hadli)

"Tidak ada perundingan, tiba-tiba turun merobohkan bangunan kami," kata Ratna sambil menggendong anaknya.

Pemilik kios lainnya mengatakan, mereka bukan tidak mau meninggalkan kios yang juga menjadi tempat hunian mereka. Solusi dari pemerintah yang tidak ada, membuat mereka tetap bertahan sampai SP3 dikeluarkan.

"Kami di sini bukan tidak mau pindah, tapi kami butuh solusi yang tepat untuk kehidupan rakyat kecil seperti kami yang hanya bergantung pada usaha kecil," ujar Novita salah satu pemilik kios.

Direktur Pengamanan BP Batam, Budi Santoso di lokasi penggusuran mengatakan, sekitar 38 bangunan liar tersebut berdiri di atas row jalan. Sehingga menyebabkan kemacetan setiap hari.

"Kita tertibkan agar akses menuju Pelabuhan Punggur lebih lancar ketika jam-jam sibuk pelabuhan," katanya.

Sejak bulan April 2016, kata dia, pihaknya sudah mengirimkan surat peringatan kepada warga setempat untuk mengosongkan bangunannya.

"Kita sudah berikan peringan pertama dari bulan 4 lalu, waktu yang diberikan sudah cukup lama untuk mengosongkan. Hari ini kita tegaskan kepada meraka agar meninggalkan lokasi Row Jalan ini," katanya.

Sejak April 2016, BP Batam sudah mengirimkan surat peringatan kepada warga setempat untuk mengosongkan bangunannya, namun tidak digubris (Foto: Hadli).

Sejak 2015 pembangunan Pelabuhan Domestik Punggur, masyarakat sekitar sebagai pemilik kios liar tidak hanya mendapat keuntungan dari jualan. Mereka mengelola parkir secara swadaya.

Dalam satu hari pendapatan melalui jasa penitipan sepeda motor dan mobil yang parkir perjam dan inap melebihi pendapatan mereka berjualan. Ada ratusan sepeda motor dan mobil yang dititipkan pemilik kendaraan.

Editor: Udin