Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Aksi Sogok Masih Terjadi

IPW Desak Kapolri Lakukan Perubahan Signifikan dalam Rekrutmen Anggota Polisi
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 06-10-2016 | 10:47 WIB
Neta1.jpg Honda-Batam

Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Berkaca dari peristiwa bunuh diri yang dilakukan Kapolsek Karangsambung Ipda Nyariman di ruang kerjanya, Ind Police Watch (IPW) mendesak Kapolri untuk melakukan perubahan signifkan dalam rekrutmen anggota Kepolisian.

Neta S Pane, Ketua Presidium Ind Police Watch mengungkapkan, kasus yang terjadi di Kebumen, Jawa Tengah membuktikan bahwa aksi bayar membayar untuk masuk pendidikan di Kepolisian masih terjadi. Bahkan untuk masuk Secaba saja orang berani membayar Rp 250 juta.

Bagaimana pun kasus ini patut menjadi perhatian Kapolri agar ada perbaikan yang signifikan dalam proses pendidikan Polri, baik untuk SPN, Akpol, Secaba, PTIK, Sespim, Sespati, dll. Sehingga kasus serupa tidak terulang.

"Momen ini harus menjadi starting point untuk melakukan perubahan radikal dalam sistem dan mekanisme promosin, baik dalam rekrutmen pendidik maupun jabatan," kata Neta S Pane, Kamis (6/10/2016).

Selain itu, ketahanan mental perlu menjadi perhatian khusus Polri, mulai dari awal rekrut maupun di pendidikan, psikotes harus menjadi andalan seleksi. Sehingga sistem pembinaan mental terkait stres manajemen bisa dilakukan dengan maksimal.

Sebab dari delapan polisi yg bunuh diri tahun 2016 ini, empat dengan cara menembak dan empat gantung diri. Dari empat yang menembak dirinya sendiri itu, tiga menembak bagian kepala dan satu bagian dada. Dari delapan polisi yang bunuh diri tahun 2016 ini empat bintara dan empat perwira. Padahal tahun-tahun sebelumnya, jarang sekali perwira yang bunuh diri.

Ini menunjukkan bahwa perwira Polri semakin rentan stres dan gampang mengambil jalan pintas, bunuh diri. "Bagaimana pun kasus ini perlu dicermati dengan serius," pungkasnya.

Editor: Yudha