Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Di Perancis Burkini Dilucuti, di China Facekini Malah Laris Manis
Oleh : Redaksi
Sabtu | 03-09-2016 | 13:50 WIB
facekini.gif Honda-Batam

Ilustrasi Facekini (Sumber foto: www.huffingtonpost.com)

BATAMTODAY.COM, Australia - Momen berenang kini tak lagi mengasyikkan terutama bagi sebagian orang di Perancis. Keceriaan liburan di pantai atau kolam renang bisa berujung kekecewaan, lantaran pihak berwajib setempat tak segan memaksa para pemakai burkini untuk melepaskannya saat itu juga.

Padahal burkini hanya lah baju renang yang menutupi seluruh tubuh hingga batas pergelangan tangan dan mata kaki, kecuali wajah. "Kita tidak bisa melarang perempuan pergi ke pantai hanya gara-gara kostumnya,” kata Isabelle Adjani, aktris dan aktivis Perancis, dikutip Telegraph, baru-baru ini.

“[Burkini] melambangkan kebebasan, gaya hidup sehat, percaya diri,” kata Aheda Zanetti, desainer burkini asal Australia, dikutip SMH. Menurut pemilik label Ahiida ini, tidak semua pelanggannya muslim. Ada juga pemakai burkini yang kulitnya sensitif, serta ibu-ibu yang risih mengenakan bikini.

Sementara burkini diperlakukan semena-mena di Perancis, "sepupunya" facekini justru dielu-elukan khususnya di China. Padahal model facekini boleh dikatakan lebih ekstrem dibanding burkini, dengan tambahan topeng yang menutupi wajah, hanya menyisakan lubang mata, hidung dan bibir.

Laman Daily Mail mengabarkan, desain facekini di Negeri Tirai Bambu belakangan ini makin centil: beraneka tema, motif dan warna. Ada tema panda, buaya, sampai macan Siberia, sebagaimana kreasi terbaru Zhang Shifan, pengusaha berusia 60 tahun yang berdomisili di Qingdao.

Kulit wajah memang aset berharga bagi kaum perempuan China, maka Zhang pun berinisiatif membuat facekini, sejak 2007, demi melindungi wajah dari paparan efek buruk sinar Matahari. Jadi mereka tidak perlu bersembunyi di bawah payung atau memakai topi lebar saat berlibur di pantai.

Selain efek buruk sinar Matahari, facekini juga melindungi kulit dari serangan ubur-ubur dan nyamuk, makanya digemari kaum perempuan tua dan muda. Mereka tidak peduli terlihat kocak seperti pahlawan bertopeng, toh yang terpenting kulit mereka terlindungi secara maksimal.  

“Saya sudah menggunakan facekini selama hampir sepuluh tahun,” kata Wang Huimei, warga Qingdao. Hampir setiap hari, perempuan berusia 58 tahun ini menyambangi pantai selama musim panas. Menurutnya, facekini memiliki banyak keuntungan dibanding baju renang biasa.

“[Facekini] ini lebih baik daripada lotion tabir surya yang terlebih dahulu harus dioleskan merata ke seluruh permukaan kulit sebelum mencemplung. Lagipula, perairan di kawasan ini kadang dingin, [facekini] ini nyaman dipakai dan menjadikan tetap hangat,” Wang menambahkan.

Pada musim panas tahun ini saja, Zhang telah menjual lebih dari 20 ribu potong facekini. Ia pun bertekad terus berkreasi. Zhang berkata, “Saya akan terus mendesain [facekini] dan berusaha menjadikannya ikon fesyen baik di China maupun mancanegara."

Sumber: Daily Mail
Editor: Udin