Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mabes Polri Ketahui Rencana Serangan Roket ke Singapura dari Facebook
Oleh : Redaksi
Selasa | 09-08-2016 | 11:50 WIB
Kadiv-Humas-Mabes-Polri.jpg Honda-Batam

Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menyebut lembaganya melacak komunikasi antara Bahrun Naim dan GRD di media sosial Facebook. Di sana, keduanya disebut berbicara tentang rencana serangan roket ke Singapura. (sumber: REUTERS)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Polri mendapatkan informasi tentang rencana serangan roket ke Singapura oleh enam terduga teroris di yang ditangkap di Batam pekan lalu dari rekaman percakapan GRD dan Bahrun Naim di media sosial Facebook.

GRD disebut kepolisian sebagai pemimpin kelompok teror Batam. Mereka tergabung dalam kelompok Khatibah Gigih Rahmat (KGR).

Sementara itu, Bahrun Naim merupakan sosok yang diduga polisi sebagai otak serangan teror di Jalan Thamrin, Jakarta, 14 Januari silam.

"Rencana serangan ke Singapura terungkap dalam percakapan antara keduanya di Facebook," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Boy Rafli Amar di Jakarta, kemarin.

Meski demikian Boy mengatakan, Detasemen Khusus 88 Antiteror belum menemukan barang bukti yang menguatkan dugaan rencana kelompok KGR melontarkan roket ke Singapura.

Densus 88 hanya menemukan komputer yang diduga dipakai GRD dalam berkomunikasi dengan Bahrun Naim. Sejumlah bahan material yang diduga bakal digunakan untuk merakit roket juga disita.

"Kami tidak boleh meremehkan kelompok ini. Kapolri pernah katakan, kebiasaan Bahrun Naim adalah melakukan online training," ucap Boy.

Lebih dari itu, Boy menyebut KGR berjejaring dengan Mujahidin Indonesia Timur. KGR menjadi pintu masuk bagi orang-orang etnis Uighur ke kelompok yang pernah dipimpin Abu Wardah alias Santoso tersebut.

"Ini adalah kelanjutan dari penangkapan Ali di Bekasi saat malam Natal 2015 bersama Abus Musab," tutur Boy.

Jumat lalu, kepolisian menangkap enam orang terkait KGR. Mereka adalah GRD (31 tahun), TS (46), ES (35), T (21), HGY (20), dan MTS (19).Penangkapan terjadi di lima lokasi berbeda di sekitar Batam.

Hingga saat ini, kepolisian masih terus mencari barang bukti terkait dugaan rencana serangkaian aksi teror yang telah direncanakan kelompok tersebut. (Sumber: CNN)

Editor: Udin