Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Eko Sulistio Tancapkan Merah Putih di Puncak Kilimanjaro di Afrika
Oleh : Redaksi
Senin | 08-08-2016 | 10:50 WIB
tancapkan-bendera-pramuka.jpg Honda-Batam

Eko Sulistio menancapkan Merah Putih dan bendera Gerakan Pramuka di Stella Point (Sumber foto: CNN)

BATAMTODAY.COM, Afrika - Anggota Pramuka Eko Sulistio mencatatkan namanya sebagai salah satu pendaki yang sukses menginjakkan kaki di puncak Gunung Kilimanjaro di Afrika. Dia menancapkan Merah Putih dan bendera Gerakan Pramuka di Stella Point, pada ketinggian 5.895 meter di atas permukaan laut.

Gunung Kilimanjaro merupakan gunung tertinggi di benua Afrika. Masyarakat lokal menyebutnya Kilima Dscharo atau Oldoinyo Oibor, yang artinya gunung putih. Kilimanjaro setiap tahunnya dikunjungi sekitar 15.000 pendaki, dan 40 persen di antaranya berhasil sampai ke puncak.

Eko berhasil sampai di puncak setelah menempuh perjalanan selama delapan hari, dimulai dari gerbang pendakian Machame Gate. “Machame Gate adalah pintu gerbang pendakian, di sini kita mengisi formulir pendaftaran, cek kesehatan, cek peralatan, cek porter dan guide sebelum melakukan pendakian,” ujar Eko, Minggu (7/8/2016)

Pendakian ini dimaksudkan dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-55 dan Hari Kemerdekaaan RI ke-71. Dia mendaki bersama Adit, staf Kedutaan Besar RI di Nairobi. Mereka ditemani 19 porter, tiga guide, dan satu dokter.

Eko ‎menuturkan, banyak sekali tantangan yang harus dilalui pendaki untuk sampai ke puncak. Seperti rasa pusing, tidak nafsu makan, halusinasi, dan penyakit ketinggian.

“Ini adalah perjalanan yang luar biasa dalam hidup saya, karena tidak semua orang mampu menjalankan pendakian ini. Jalan terjal, cuaca ekstrem, dengan suhu minus 15 derajat Celcius, oksigen semakin menipis tetap harus kita hadapi,” ucapnya.

Eko mengungkapkan, kondisi yang ekstrem itu terjadi di ketinggian 5.000 mdpl. Banyak pendaki-pendaki dari berbagai negara yang terpaksa dievakuasi karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan. Ia bersyukur pada situasi seperti itu masih bisa bertahan untuk melanjutkan perjalanan.

“Saya lihat pendaki dari Jepang, Jerman, Hong Kong, Taiwan harus dievakuasi turun ke bawah, karena cuacanya sangat ekstrem,” tuturnya dengan senang.

Mendaki gunung bukanlah hal yang baru bagi Eko. Ia sudah pernah mendaki gunung-gunung di Indonesia termasuk Jaya Wijaya, gunung tertinggi yang ada di Papua dengan ketinggian 4.884 mdpl.

Di Eropa, Eko juga pernah melakukan pendakian bersama Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault, yang ikut menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada KBRI Nairobi dan Eko Sulistio. (Sumber: CNN)

Editor: Udin