Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jelang Peringatan 10 tahun Peledakan WTC

Singapura Tak Khawatirkan Ancaman Terrorisme
Oleh : Magid
Sabtu | 10-09-2011 | 18:34 WIB
wtc.jpg Honda-Batam

World Trade Centre (WTC), gedung kembar yang runtuh 10 tahun lalu. Kejadian ini jadi titik awal isu terrorisme mewarnai media di Dunia.Foto:earliertoday

SINGAPURA, batamtoday - Tepat 10 tahun kejadian runtuhnya gedung kembar World Trade Centre (WTC) di New York, sejumlah negara memperingati kejadian memilukan tersebut dengan perasaan was-was, termasuk di Bali, Indonesia. Namun lain halnya dengan Singapura, negeri Pulau ini yakin jelang peringatan 10 tahun WTC tidak akan ada gangguan bahkan ancaman terror.

Seperti diutarakan Deputi Perdana Menteri Singapura, Teo Chee Hean, Sabtu(10/9/2011), sistem keamanan yang diterapkan pemerintah sudah cukup untuk mengatasi ancaman dari pada pelaku terror. Tepatnya sejak 10 tahun lalu, pemerintah Singapura telah menyiapkan sistem keamanan yang canggih untuk mensterilkan negeri tersebut dari ancaman-ancaman yang dapat mengganggu stabilitas keamanan dalam negeri.

"Mulai dari memperketat keamanan di Bandara, hingga beberapa objek vital di negeri tersebut," ujarnya seperti dikutip batamtoday dari Todayonline.

Selain sudah memperketat keamanan, Singapura telah menganggarkan jutaan dollar untuk pendanaan program preventif dengan menggandeng kelompok Islam di negeri tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah ajaran ekstrem masuk meracuni para penganut agama di Singapura.

"Untuk pencegahan tindakan para ekstreme dalam menyebarkan ajaran mereka, pemerintah telah menggandeng kelompok rehabilitasi agama (RRG)," terang Teo Chee Hean.

Meskipun demikian, lanjut Teo, pihaknya mengingatkan masyarakat Singapura tetap waspada. Dengan atau tanpa ancaman, keamanan harus menjadi prioritas pertama.

"Keamanan adalah tanggungjawab seluruh warga negara, persoalan ini harus jadi prioritas," paparnya.