Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Polda Kepri Berhasil Patahkan Ancaman Teror Bom
Oleh : Harjo
Selasa | 12-07-2016 | 09:50 WIB
pengamananlagoi.jpg Honda-Batam

Polisi bersenjata laras panjang mengamankan pintu masuk kawasan pariwisata Lagoi di Bintan. (Foto: Saibansah)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Polda Kepri berhasil mematahkan ancaman teror bom yang dikirim dari Singapura oleh orang yang menamakan diri sebagai anggota INSAF. Terbukti, hingga berakhirnya libur panjang Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah, Senin (11/7/2016), situasi keamanan di beberapa titik target ancaman bom di Batam, Tanjungpinang dan Bintan, aman dan terkendali. 

 

Pantauan BATAMTODAY.COM di sejumlah titik yang menjadi target acaman serangan bom itu, dijaga ketat oleh anggota Brimob Polda Kepri dan anggota polisi umum lainnya.

Seperti di pintu masuk kawasan pariwisata Lagoi Bintan, tampak polisi membawa senjata laras panjang, menjaga ketat semua mobil yang akan masuk ke kawasan pariwiata Lagoi Bintan. Begitu pula yang terjadi di Pelabuhan Bintan Sri Indrapura Tanjungpinang dan Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center.

Kapolres Bintan, Ajun Komisaris Besar Polisi Febrianto Guntur Sunoto mengatakan, kondisi Kamtibmas di Bintan aman dan kondusif.

"Kalau untuk tempat wisata sebagai tujuan pariwisata lokal dan mancanegara, aman dan kondusif. Begitu juga arus mudik dan balik berjalan lancar dan aman," ujarnya, Senin (11/7/2016).

Baca Juga: Selebaran Gelap Sebut Pelabuhan di Kepri Jadi Sasaran Bom

Meski demikian, mantan Ketua KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) Batam, IZ Nasution mendesak kepada pihak Singapura untuk segera mengungkap siapa pihak yang berada di balik pengiriman surat kaleng berisi teror bom di Kepri itu.

"Singapura harus segera mengungkap kasus surat kaleng ancaman teror bom di Batam, Tanjungpinang dan Bintan itu. Karena kalau dibiarkan, ini bisa menjadi modus yang akan terus berulang. Dan yang dirugikan adalah Kepri, karena industri pariwisatanya terpukul," papar IZ Nasution kepada BATAMTODAY.COM, Selasa (12/7/2016).

Jika pihak Singapura tidak mengungkap kasus ini, tambah mantan Ketua KAHMI Batam itu lagi, bisa jadi modus yang sama akan digunakan untuk memukul industri pariwisata Singapura.

"Nanti bisa juga orang yang sama akan berkirim surat teror akan menyerang singapura," tegasnya.

Editor: Dardani