Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tidak Pernah Miliki Riwayat Penyakit

Ada Dugaan Husni Kamil Manik Sengaja Diracun
Oleh : Irawan
Minggu | 10-07-2016 | 09:00 WIB
Husni Kamil.jpg Honda-Batam
Alm Ketua KPU Husni Kamil Manik

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kabar kematian Ketua KPU Husni Kamil Manik pada Kamis (7/7/2016) lalu, mengejutkan banyak kalangan, apalagi menjelang digelarnya pelaksanaan Pilkada 2017, terutama Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang mulai panas. 

Pasalnya, Husni selama ini disebut tidak pernah memiliki riwayat penyakit.

Namun, tidak saja mengejutkan. Beberapa netizen menganggap bahwa kematian Husni Kamil tergolong ganjil, dan sebagian lainnya menduga penyebab kematiannya karena diracun.

Jenazah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik disarankan diotopsi oleh tim dokter ahli forensik yang independen. 

Saran itu disampaikan Ketua Umum Muballigh se-Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin, dalam tulisannya yang diunggah di jejaring sosial Facebook belum lama ini.

Sebab, Ngabalin yang juga politikus Partai Golkar ini curiga Husni Kamil Manik meninggal dunia bukan karena sakit, melainkan diduga diracun. Kecurigaan itu muncul setelah menyaksikan wajah Almarhum Husni saat melayat ke rumah duka, Kamis 7 Juli 2016 lalu.

"Dari wajah terakhir almarhum Husni Kamil Manik dan atas nama demokrasi dan hak-hak manusia serta untuk mengungkapkan tabir di ‎balik kematian Sdr Husni, saya mengusulkan ada tim dokter ahli forensik yang independen untuk melakukan otopsi," ujar Ali Mochtar Ngabalin dalam tulisannya itu.

Dalam tulisannya, Ngabalin berharap kepada pihak keluarga mengizinkan otopsi itu dilakukan. Dia pun berpendapat, negara harus menaruh perhatian kepada meninggalnya Husni Kamil Manik yang dianggapnya sungguh mendadak. 

"‎Saya menyaksikan wajah seperti ini (almarhum Husni) seperti dahulu wajah yang pernah saya lihat setelah diotopsi ternyata yang bersangkutan mati karena diracun," ungkap Ngabalin yang juga ketua umum POSSI DKI Jakarta ini.

Bantah diracun
Sementara itu, Anggota KPU Hadar Navis Gumay membantah meninggalnya Ketua KPU, Husni Kamil Manik karena diracun. 
Hadar mengatakan, kondisi wajah Husni Kamil tidak seperti yang diunggah di berbagai media sosial yang memerlihatkan wajah bintik-bintik akibat keracunan.

"Saya lihat mukanya bersih, tidak seperti yang diposting berbagai media sosial, kami semua komisioner tidak melihat seperti itu," tutur Hadar.

‎Namun, Hadar memersilakan kalau dari pihak keluarga ingin melakukan outopsi pada jenazah Husni Kamil Manik. Sebab, itu sudah menjadi urusan dari keluarga, bukan kepentingan Komisioner KPU.

Hadar juga menyayangkan kematian Husni Kamil Manik pada Kamis (7/7/2016) malam dikaitkan dengan hasil pemilu 2014. Padahal, tidak ada yang dapat membuktikan perhitungan hasil pemilu ada kecurangan. ‎Menurut Hadar, isu soal kematian Ketua KPU diracun dan kecurangan di Pemilu 2014 hanya upaya politisasi. Namun, hal itu tidak ada gunanya. 

"Intinya kan ketidakpuasan terhadap hasil pemilu, itu sudah dibeberkan semua, silakan saja lihat mana kecurangan manipulasi," kata dia. 

Selain seluruh data terbuka. KPU juga sudah memberi ruang untuk melakukan sengketa hasil pemilu di pengadilan, DKPP maupun Mahkamah Konstitusi, namun tidak ada yang terbukti. Jadi, kata dia, tidak ada gunanya melakukan politisasi atas meninggalnya Ketua KPU Husni Kamil Manik.

"Ini perilaku yang tidak bijak," kata dia. 
Diketahui, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) almarhum Husni Kamil Manik dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Jumat 8 Juli 2016, sekitar pukul 13.00 WIB‎. Husni meninggal di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta, Kamis 7 Juli 2016 sekitar pukul 21.00 WIB.

Editor: Surya