Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ku Klux Klan Bangkit dari Kubur
Oleh : Redaksi
Jum'at | 01-07-2016 | 08:00 WIB
kkkbyreuters.jpg Honda-Batam

Para anggota Ku Klux Klan berteriak sambil mengibarkan bendera Konfederasi dalam demonstrasi di gedung DPRD South Carolina di Columbia, 2015. (Foto: Reuters)

LAHIR dari abu panas di Amerika Serikat bagian selatan setelah perang saudara, Ku Klux Klan mati dan dilahirkan kembali sebelum kalah dalam perlawanan terhadap hak-hak sipil tahun 1960-an.

 

Keanggotaan menyusut, persatuan kelompok terbelah, dan sejumlah anggota dipenjara karena serangkaian pembunuhan terhadap orang kulit hitam. Banyak yang berasumsi kelompok ini mati, menjadi hantu kebencian dan kekerasan berjubah putih.

Namun sekarang ini, KKK masih hidup dan bermimpi bangkit kembali seperti dulu kala: sebuah kekaisaran tak kasat mata yang menyebarkan tentakelnya ke seluruh lapisan masyarakat. Di tengah perayaan ulang tahun ke-150, Klan mencoba membentuk diri untuk era baru.

Puluhan anggota Klan masih berkumpul di bawah langit Selatan yang bertabur bintang untuk membakar salib di malam yang sunyi, dan brosur KKK telah muncul di daerah pinggiran kota dari pelosok selatan sampai timur laut dalam beberapa bulan terakhir.

"Kami akan mengupayakan persatuan Klan dan/atau aliansi musim panas ini," ujar Brent Waller, pejabat United Dixie White Knights di Mississippi.

Dalam serangkaian wawancara dengan The Associated Press, para pemimpin Klan mengatakan mereka merasa politik di AS sedang berpihak pada mereka, seiring meningkatnya mentalitas nasionalis, "kami vs mereka" di seluruh negeri.

Menghentikan atau membatasi imigrasi, keinginan Klan yang dimulai tahun 1920an, menjadi tujuan utama mereka. Para pemimpin mengatakan keanggotaan telah meningkat di akhir masa jabatan kedua Presiden Barack Obama, meskipun sangat sedikit yang bersedia menyebutkan angka.

Bergabung dengan Klan sangat mudah jika Anda berkulit putih dan beragama Kristen. Meskipun Klan telah meneror kelompok-kelompok minoritas pada satu abad yang lalu, sikap kekerasan mereka berkurang karena banyak anggota yang dipenjara akibat pembakaran, pemukulan, pemboman dan penembakan.

Expand