Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Momen Idul Fitri Jadi Ajang Kampanye Pilwako di Tanjungpinang
Oleh : Charles/Dodo
Sabtu | 03-09-2011 | 13:13 WIB
Kampanye_TPI.JPG Honda-Batam

Idul Fitri jadi ajang kampanye Pilwako bagi politisi dan birokrat dengan memajang gambar di baliho dan spanduk di sejumlah sudut jalan di Kota Tanjungpinang. (Foto: Charles(

TANJUNGPINANG, batamtoday - Momen hari raya Idul Fitri 1432 Hijriah dimanfaatkan sejumlah politisi di Tanjungpinang untuk berkampanye menyambut Pemilihan Wali Kota yang baru akan berlangsung pada 2012 mendatang.

Hal itu tampak dari sejumlah baliho dari beberapa politisi yang terpampang di beberapa sudut kota dengan menampilkan nama dan gambar cukup besar, namun dengan tulisan ucapan selamat Idul Fitri yang lebih kecil ukuran hurufnya.

Pantauan batamtoday, deretan atribut partai juga tampak berjejer dari ukuran kecil hingga besar di sekitar tempat pemasangan baliho seperti Lapangan Pamedan, dekat Pelabuhan Sri Bintan Pura maupun sejumlah kawasan lainnya pada Sabtu, 3 September 2011.

Seperti baliho milik Lis Darmansyah yang terpasang di simpang Pamedan. Politisi PDI Perjuangan itu gambarnya terpampang megah berdua dengan Soerya Respationo, Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, yang juga ketua DPD PDI Perjuangan Kepri.

Selain Lis Darmansyah, terdapat juga baliho dan spanduk milik Husnizar Hood bersama isterinya, yang terpasang di sejumlah sudut jalan di Tanjungpinang lengkap dengan gambar pengurus berikut logo Partai Demokrat.

Tak kalah dengan Lis dan Husnizar, Maya Suryanti, anak Suryatati A. Manan Wali Kota Tanjungpinang juga memasang sejumlah baliho bergambar dirinya dengan dibarengi iklan produk kecantikan dan ucapan selamat hari raya di sejumlah tempat.

Sementara itu, ada juga sosok baru yang juga akan maju dalam bursa Pilwako Tanjungpinang yaitu kepala Kesbangpol Linmas Provinsi Kepri Fauzi Heli, yang secara terang-terangan memasang gambar dirinya berpasangan dengan ketua PGRI Kota Tanjungpinang, M. Syahrul.

Menanggapi maraknya spanduk dan baliho kampanye, Aswin, warga Sungai Jang mengatakan hal tersebut sudah biasa terjadi menjelang berlangsungnya perhelatan politik.

"Tak hanya Pilwako, saat Pemilu Legislatif lalu juga banyak. Tapi setelah itu menghilang. Para kandidat itu hanya 'nampang' saat berkepentingan, paling kalau sudah terpilih lupa juga," ujar Aswin ketus.