Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bulan April, Provinsi Kepri Alami Deflasi 0,39 Persen
Oleh : Roni Ginting
Kamis | 05-05-2016 | 16:12 WIB
gusti-raizal-baru.jpg Honda-Batam

Gusti Raizal Eka Putra, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepri.

BATAMTODAY.COM, Batam - Indeks Harga Konsumen (IHK) Kepri mencatatkan deflasi pada April 2016. Deflasi Kepri sebesar 0,93 persen (mtm) atau 4,10 persen (yoy), lebih dalam dibanding nasional yang juga mencatatkan deflasi 0,45 persen (mtm) atau 3,60 persen (yoy).

Deflasi April tersebut terjadi pada seluruh kelompok disagregasi komoditas (inti, volatile foods dan administered prices), sejalan dengan pola bulanannya dalam kurun 5 (lima) tahun terakhir yang mencatatkan deflasi sebesar 0,09 persen (mtm).

"Panen raya di sejumlah daerah penghasil serta penyesuaian harga BBM pada awal April oleh pemerintah menjadi pemicu deflasi yang cukup dalam pada periode laporan," kata Gusti Raizal Eka Putra, Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Kepri.

Kelompok volatile food menjadi penyumbang terbesar deflasi April. Deflasi volatile food sebesar 3,05 persen (mtm) atau 12,08 persen (yoy), sementara pada bulan sebelumnya mencatatkan inflasi 0,98 persen (yoy) atau 14,63 persen (yoy). Komoditas penyumbang deflasi utamanya ditopang oleh kelompok cabai (merah dan rawit), sayuran (bayam dan, kangkung), bawang merah, dan daging dan telur ayam ras.

Melimpahnya pasokan seiring panen raya di sejumlah sentra penghasil pangan diperkirakan berlangsung hingga Mei 2016 sementara kestabilan pasokan Day Old Chick (DOC) dan pakan ternak (jagung) turut mempengaruhi penurunan harga daging dan telur ayam ras.

Andil kedua terbesar deflasi bersumber dari kelompok administered prices, dipengaruhi oleh penurunan harga BBM per 1 April 2016. Deflasi administered price sebesar 1,45 persen (mtm) lebih dalam dibanding deflasi bulan sebelumnya sebesar 0,09 persen (mtm).

"Komoditas bensin dan solar mencatatkan deflasi masing-masing sebesar 6,97 persen (mtm) dan 8,85% (mtm) dengan total andil deflasi sebesar 0,33 persen (mtm)," terangnya.

Kelompok inti juga tercatat mengalami deflasi 0,01 persen (mtm). Penurunan harga terutama pada komoditas sotong, minyak goreng, dan sabun detergen bubuk/cair. Deflasi kelompok inti juga sejalan dengan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap USD yang pada April terapresiasi 0,10 persen (mtm) dengan rata-rata nilai tukar sebesar Rp13.179/USD.

Editor: Dodo