Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Selain Bantu Sandi Melarikan Diri

Budi dan Ramadhan Ikut Hilangkan Barang Bukti Pembunuhan
Oleh : Hendra Zaimi/Ali/Dodo
Sabtu | 20-08-2011 | 15:11 WIB
Evakuasi.gif Honda-Batam

Mayat Dodi dan Rismandar saat dievakuasi dari Perum Anggrek Sari beberapa hari lalu. (Foto: Hendra Zaimi)

BATAM, batamtoday - Pengungkapan kasus pembunuhan terhadap Dodi dan Rismandar bisa disebut bukan isapan jempol belaka. Buktinya, hingga saat ini polisi telah mengamankan 2 pelaku, Budi dan Ramadhan, dan masih terus melakukan pengejaran terhadap Sandi, yang diduga kuat sebagai otak pembunuhan sadis ini.

Budi dan Ramadhan kepada penyidik hanya mengaku sebatas membantu pelaku Sd kabur dari Batam, namun pihak kepolisian terus memeriksa keduanya karena tidak menutup kemungkinan mereka terlibat. Berdasarkan hasil olah TKP di lokasi kejadian, peristiwa pembunuhan itu melibatkan lebih dari satu orang pelaku.

"Kita masih mintai keterangan dari keduanya, sebab hasil olah TKP di lokasi kejadian pelaku pembunuhan lebih dari satu orang. Tapi berdasarkan keterangan mereka berdua, peran mereka hanya sebatas membantu pelaku kabur," ujar Kompol Yos Guntur, Kasat Reskrim Polresta Barelang kepada batamtoday di ruang kerjanya, Sabtu, 20 Agustus 2011.

Menurut Yos berdasarkan hasil pemeriksaan, keduanya mempunyai peran masing-masing dalam membantu Sandi melarikan diri dari Batam. Budi mengaku dirinya yang membantu Sandi kabur dari Batam menuju Medan melalui Tanjungpinang sehari setelah peristiwa pembunuhan terhadap Dodi dan Rismandar.

"Kalau Ramadhan, dia hanya bertugas memesankan tiket pesawat ke Medan meskipun akhirnya Sandi melarikan diri ke Medan dengan menggunakan kapal," kata mantan Kapolsek Sekupang ini.

Budi yang berperan besar dalam membantu pelarian Sandi, lanjut Yos, dengan menggunakan sepeda motor menuju pelabuhan Telaga Punggur. Selanjutnya keduanya menuju Tanjungoinang dan sempat menginap sehari di sebuah hotel sebelum Sandi berangkat menuju Medan keesokan harinya.

"Semua barang bukti dan rekaman CCTV dari hotel tempat mereka menginap di Tanjungpinang telah kita dapat, namun kita belum mendapatkan keterangan dari pihak kapal dan petugas pelabuhan karena dari daftar manifest dan data tiket nama pelaku tidak ada," terangnya.

Masih menurut keterangan Budi, pelaku Sandi berangkat menuju Medan dengan menggunakan kapal ferry Dumai Ekspress. Usai mengantar pelaku Sandi naik ke kapal dan berangkat, Budi kembali ke Batam.

Hilangkan Barang Bukti

Selain membantu pelaku Sandi kabur dari Batam, Budi dan Ramadhan juga ikut menghilangkan barang bukti hasil kejahatan. Barang bukti itu adalah pakaian dan celana yang digunakan Sandi saat menghabisi nyawa Dodi dan Rismandar. 

"Baju dan celana itu dibuang di hutan di daerah Patam Lestari Sekupang," ujar Yos.

Celana yang digunakan pelaku itu penuh dengan bekas darah dari korban Dodi dan Rismandar. Tetapi sebelum dibuang, barang bukti itu telah dicuci bersih dan pelaku minta itu dibuang untuk menghilangkan jejak kejahatan yang dilakukannya.

Pakaian yang digunakan pelaku banyak bersimbah darah, sebab dari hasil otopsi yang dilakukan tim dokter kedua korban banyak mengalami luka tusukan, baik itu pada bagian tangan, punggung dan leher.

Hasil visum luar, yang paling banyak mengalami luka tusukan di bagian punggung adalah Rismandar. Pada punggung pemuda asal Jawa Barat ini, ada sebanyak delapan tusukan, belum termasuk tusukan pada bagian leher dan wajah kiri.

"Korban Dodi juga lumayan banyak tusukan pada punggung, tetapi yang menyebabkan kematian adalah luka robek pada leher kanan korban," terang perwira Akpol angkatan 1998 ini.

Hasil otopsi sendiri baru diketahui secara jelas pada Rabu atau Kamis pekan depan, sedangkan sementara ini baru mendapatkan keterangan dari visum luar.