Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembunuhan Sadis di Anggrek Sari

Butuh Uang, Sandi Nekad Habisi Nyawa Dodi
Oleh : Hendra Zaimi/Ali/Dodo
Sabtu | 20-08-2011 | 14:17 WIB
Yos-Guntur.gif Honda-Batam

Kompol Yos Guntur, Kasat Reskrim Polresta Barelang. (Foto: Hendra Zaimi)

BATAM, batamtoday - Pengembangan kasus pembunuhan Dodi dan Rismandar, dua mayat yang ditemukan di Perumahan Anggrek Sari blok B7 nomor 7 mulai terkuak setelah diketahui pelaku berinisial Sandi nekad menghabisi nyawa Dodi karena butuh uang untuk membayar hutangnya.

Terungkapnya motif pembunuhan ini berasal dari pengakuan dua saksi, Budi dan Ramadhan yang merupakan teman satu kost Sandi yang ikut membantu pelarian diri pelaku hingga menghilangkan beberapa barang bukti hasil kejahatan yang disampaikan kepada penyidik kepolisian.

"Motifnya masalah uang, pelaku mengaku kepada dua saksi dia memiliki banyak hutang," ujar Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Yos Guntur kepada wartawan di ruang kerjanya, Sabtu, 20 Agustus 2011.

Yos mengatakan, pihaknya sekarang masih terus mengorek keterangan dari dua saksi yang diduga kuat terlibat dalam kasus ini. Hingga saat ini Budi dan Ramadhan belum mengakui terlibat langsung dalam peristiwa ini dan hanya sebatas membantu pelaku kabur dari Batam menuju Medan melalui Tanjungpinang.

Yos menambahkan, setelah menghabisi nyawa Dodi dan Rismandar pada Kamis siang tanggal 11 Agustus 2011, Sandi kembali ke tempat kostnya di Tiban Kampung. Saat itu pelaku Sandi langsung menemui Budi dan Ramadhan atas perbuatannya dan meminta kedua temannya itu membantu melarikan diri dari Batam.

"Aku habis bunuh orang, bantu aku kabur dari Batam," ujar Yos, menirukan apa yang dikatakan Budi kepada penyidik dalam pemeriksaannya.

Disinggung wartawan apakah pelaku Sandi berhasil mendapatkan uang dari korban Dodi usai melakukan pembunuhan itu, hingga kini kepolisian belum mendapatkan keterangan pasti kerugian materil yang dialami korban. Namun, berdasarkan sumber di lapangan, pelaku Sandi kabur dengan membawa sejumlah uang hasil kejahatannya.

Selain memeriksa Budi dan Ramadhan, penyidik juga memeriksa Pendi Lubis yang juga teman satu kost pelaku. Saksi lain yang diperiksa adalah Olive, pacar Sandi dan Raymond, karyawan Dodi yang tidak lain orang yang pertama kali memperkenalkan pelaku dengan Dodi.