Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ayo Sholat Jumat di Singapura
Oleh : Saibansah
Jum'at | 15-04-2016 | 08:00 WIB
masjid angullia.jpg Honda-Batam
Suasana setelah sholat Jumat di Masjid Angullia Singapura. (Foto: Parman)

SINGAPURA tak hanya surga belanja. Atau, destinasi idaman bagi mereka yang gemar judi. Tapi, Singapura juga memiliki berbagai lokasi destinasi wisata religi. Salah satunya adalah Masjid Angullia. Berikut catatan perjalanan wartawan BATAMTODAY.COM Saibansah Dardani menunaikan sholat Jumat di masjid wakaf Mohammed Salleh Eusoof Angullia itu. 

Sebagai muslim, hari Jumat itu istimewa. Karena di hari itulah seluruh umat Islam di dunia diseru untuk bersegera menuju masjid, untuk mendirikan sholat Jumat. Simak Surat Al Jumuah ayat 9 yang berbunyi, "hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."

Jika selama ini masyarakat Batam, Karimun atau Tanjungpinang, saling berkunjung untuk menunaikan sholat Jumat di berbagai masjid bersejarah atau landmark di Provinsi Kepri. Kini, tak sedikit warga Batam yang mengunjungi Singapura untuk berwisata religi sambil sholat Jumat di sana. Seperti warga Singapura dan Malaysia yang berkunjung ke Pulau Penyengat untuk mendirikan sholat Jumat di Masjid Sultan Riau. 

Apa hebatnya sholat Jumat di Singapura? Sama saja sih dengan sholat Jumat di Batam. Karena hanya di Masjid Al Haram di Mekah atau di Masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi dan di Masjid Al Aqsho di Palestina, yang derajat pahalanya dilipatgandakan. Lalu, apa keuntungan sholat Jumat di Singapura?

Paling tidak, jika kita berangkat dari Batam menuju masjid bersejarah di Singapura, salah satunya Masjid Angullia yang beralamat di 265 Serangoon Road, Singapura, maka jarak tempuhnya dihitung sebagai catatan pahala. Waktu tempuh dari Batam menuju masjid yang berjarak sekitar 100 meter dari Station MRT Farrer Park itu, hanya sekiar 2-3 jam. Tergantung dari lamanya antrean proses keimigrasian. 

Begitu bergerak dari Harbourfront menuju MRT, kita hanya perlu waktu sekitar 30 menit untuk sampai di Station MRT Farrer Park. Dari sini, jalan kaki 2 menit sampailah ke masjid dua lantai itu. Masjid Angullia adalah masjid kebanggan warga Singapura etnis India dan Bangladesh. Tanah masjid ini adalah wakaf Mohammed Salleh Eusoof Angullia, seorang pedagang gujarat India yang pindah ke Singapura pada tahun 1850. 

Setelah 40 tahun menetap di Singapura, Mohammed Salleh Eusoof Angullia membeli tanah masjid yang memiliki 8 menara itu. Masjid ini dibangun pada tahun 1970. Hingga kini, Masjid Angullia menjadi pilihan utama bagi warga India dan Banglades untuk menunaikan sholat lima waktu. 

Wudhu di masjid ini harus sambil duduk. Karena di setiap kran, disediakan tempat duduk dari keramik. Sehingga, wudhu menjadi lebih sempurna, terutama saat mencuci kaki.

Menunaikan sholat Jumat di masjid ini, sebaiknya hadir 30 menit sebelum adzan. Sebab, ketika saya sampai, pas waktu adzan pertama, masjid sudah hampir penuh. Tinggal di lantai dua, itu pun mencari celah-celah sempit dianara jamaah. Asalkan masih bisa untuk duduk diantara sujud, jadilah. 

Khotib menyampaikan khutbahnya dalam bahasa Arab, dari awal sampai akhir. Tidak terlalu panjang, dari khutbah pertama dan kedua, hanya sekitar 20 menit. Itu sudah termasuk waktu khotib duduk diantara dua khutbah. Beruntunglah kalau kita kebagian duduk di lantai dasar. Karena di sana ada layar monitor yang menterjemahkan isi khutbah. Sedangkan di lantai dua, tidak ada layar monitor itu. 

Sholat di Masjid Angullia seolah kita sedang berada di negeri "Kuch Kuch Hota Hai". Hampir semua jamaah, bangsa India atau Bangladesh. Aroma parfum yang tercium di dalam masjid pun khas bangsa Amitabh Bachchan. Praktis dalam kurun waktu setengah jam waktu sholat Jumat itu, kita seolah sedang di India, bukan sedang di Singapura!

Ayo sholat Jumat...

Editor: Dodo