Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mentawai Dilanda Gempa dan Tsunami, 166 Orang Tewas
Oleh : Dari Berbagai Sumber
Rabu | 27-10-2010 | 10:24 WIB

Padang - Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat dilanda gempa berkuatan 7,2 pada skala Richter (SR)yang diikuti tsunami menewaskan ratusan jiwa. Data terakhir yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pagai Utara Selatan, jumlah korban meninggal mencapai 166 orang, 400 orang hilang dan ratusan warga mengungsi.

“Ini data sampai sore ini, kemungkinan akan terus bertambah,” ujar Kepala BPBD Pagai Utara Selatan, Joskamatir, dari Sikakap, Rabu (27/10/2010).
 
Jumlah korban tewas terbanyak ada di tiga dusun yakni, Dusun Silabu, Munte Baru Baru, Malakopak, Betumonga, Pagai Utara Selatan. Di Dusun Munte tercatat sebanyak 58 jiwa meninggal. Sedangkan di Dusun Malakopak, 56 orang. Sisanya tersebar di berbagai dusun yang ada di wilayah itu.
 
Menurut Joskamatir, evakuasi terhadap korban meninggal masih berlangsung. Jasad korban meninggal ditempatkan sementara di sejumlah rumah ibadah. Keterbatasan peralatan, menurut Jos, memperlambat proses evakuasi.
 
“Saat ini jasad yang meninggal belum bisa disemayamkan secara layak. Cangkul tidak mencukupi, kita mengevakuasi dengan peralatan seadanya,” katanya.

Ia mengabarkan, jasad-jasad korban ini masih ditutupi dengan alat seadanya. “Belum ada kantong-kantong mayat. Jika dibiarkan begini terus bisa membusuk. Kami mohon, segera kirimkan bantuan ke kami berupa obat-obatan karena yang selamat juga butuh perawatan,” harapnya.
 
Sedangkan korban selamat saat ini masih tinggal di tenda-tenda darurat. Sedangkan korban luka dirawat di Puskesmas Sikakap. Ada 70 orang warga yang menjalani perawatan di sini.

Tsunami yang menghantam Pagai Utara Selatan dan Sipora juga menghancurkan rumah warga dan menumbangkan pepohonan. Tsunami juga menyebabkan batas sungai menjadi tidak jelas. Saat ini, kata  Jos, belum ada bantuan makanan atau medis yang sampai ke lokasi.

Jumlah korban tewas tsunami Mentawai juga dirilis staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana dan Sosial Andi Arief dalam akun twitter-nya,

"Korban gempa/tsunami Mentawai terdiri dari, 154 tewas, hilang 400 orang," kata dia.

Menurut Andi Arief, selain korban tewas dan hilang, sebanyak 15 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Gempa dan tsunami juga memporak-porandakan sejumlah bangunan.

Bangunan-bangunan sekolah, jembatan, dan sarana pendukung lainnya hancur berantakan. Laporan yang diterima Andi Arief, bangunan-bangunan yang rusak itu antara lain satu gedung SMP rusak, empat rumah dinas, lima rumah ibadah, dan lima jembatan.

Kerusakan lain yang terpantau antara lain, "291 rumah penduduk rusak berat, 190 rumah penduduk rusak ringan," ujar Andi.

Sedangkan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalop) Penanggulangan Bencana Sumbar, sudah sebanyak 154 mayat korban gempa dan tsunami Mentawai, Sumatera Barat, ditemukan hingga Rabu siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Data korban meninggal yang masuk ke Pusdalop PB Sumbar merupakan laporan dari Pos Komando (Posko) Penanggulangan Bencana di Sikakap, Kepulauan Mentawai.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Harmensyah menyebutkan, sementara yang masih diduga hilang 400 orang, luka berat 15 orang, luka ringan 25 orang. Rumah ibadah yang rusak lima unit, SD sebanyak tiga unit, SMA satu unit dan jembatan lima unit.

Seperti diketahui gempa yang terjadi pada Senin sekitar pukul 21.42 WIB dengan guncangan selama 10 menit dirasakan warga Kota Padang, ibukota Sumbar, walaupun gempa berpusat di Kabupaten Mentawai, getaran 7,2 SR nya dirasakan warga Padang.  Gempa juga di rasakan hingga ke Batam dan Singapura.

Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi di 3,61 Lintang Selatan dan 99.93 Bujur Timur. Pusat gempa tersebut berada pada 78 kilometer (km) barat Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai Sumatera Barat, dengan kedalaman 10 km. Gempa ini menyebabkan tsunami di kawasan Mentawai. Tinggi gelombang mencapai 3 meter yang menyapu kawasan di pinggir pantai.