Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Teriakan Terdengar Sebelum Miming Tewas Dibunuh di Sydney
Oleh : Redaksi
Sabtu | 09-04-2016 | 11:59 WIB
pembunuhan.jpg Honda-Batam
ilustrasi pembunuhan (foto : ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Warga negara Indonesia, Miming Listiyani, ditemukan tewas dalam keadaan tanpa busana di sebuah permukiman di Sydney, Australia, pada tengah malam Kamis lalu (31/3/2016).

Saksi mata di permukiman Breakfast Point yang dikutip The Daily Telegraph mengaku mendengar teriakan wanita sebelum jasad Miming ditemukan polisi.

"Jangan bunuh saya, jangan bunuh saya," kata saksi menirukan teriakan yang dia dengar saat itu.

Lihat juga: WNI Dibunuh di Sydney, Diduga Terkait Sindikat Bali Nine

Warga melihat genangan darah di dekat jasad Miming ditemukan. Ada sepasang sepatu wanita dan kartu ATM yang disita polisi. Mobil Audi yang diduga milik Miming terparkir tidak jauh dari tempat itu.

Polisi datang saat menerima laporan ada penyerangan di Taman Cabarita. Warga Breakfast Point, Bill Langton, mengaku mendengar teriakan sekitar pukul 11 malam.

"Sangat mencekam, saya mendengar tiga kali teriakan. Pagi ini saya mendengar di berita seorang wanita ditemukan dibunuh di sungai dekat Breakfast Point," kata Langton dalam akun Facebooknya.

Polisi Mark Jones mengatakan mereka menemukan jasad Miming dalam keadaan tanpa busana di Sungai Parramatta. Di dekatnya ada pelaku, yang juga tanpa busana, Khanh Thanh Ly.

Ly sempat mencoba kabur namun berhasil diringkus polisi. "Pria ini berdiri dekat wanita tersebut di tepi air. Keduanya dalam keadaan telanjang," kata Jones.

"Dia (Miming) mengalami luka baret di bagian wajahnya dan luka-luka lainnya."

Lihat juga: Miming Ditemukan Mengapung & Bersimbah Darah di Sungai Sydney

Jones mengatakan polisi sempat memberikan nafas buatan kepada Miming, namun wanita itu telah tewas.
Polisi masih belum tahu senjata apa yang digunakan untuk membunuh wanita berusia 27 tahun itu.

Detektif meyakini Ly menjemput Miming yang baru saja kembali ke Australia setelah pulang ke Indonesia. Miming tinggal di rumah dua lantai di Cabarita.

Ly disebut memiliki hubungan dengan jaringan penyelundup narkotika Bali Nine.

Pihak Konsulat Jenderal Indonesia telah menerima laporan dari kepolisian Australia soal pembunuhan Miming. Keluarga korban juga telah diberitahu dan datang ke Australia.

"KJRI akan terus berkordinasi dengan pihak polisi dan keluarga utk memberi bantuan yang diperlukan," kata Iman Havid Wakil Konsul Jenderal RI di Sydney, Sabtu (9/4/2016). (Sumber : CNN Indonesia) 

Editor : Udin