Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

IHSG Satu-satunya Indeks yang Naik

Tutup Hari Ini dengan Penguatan 67,717 Poin ke level 4.020,994
Oleh : Sumantri/Dodo
Kamis | 18-08-2011 | 17:38 WIB
jsx_composite_index_closed_market_18_Agustus_2011.png Honda-Batam

jsx composite index closed market 18 Agustus 2011

BATAM, batamtoday - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuat fenomena menjadi satu-satunya bursa yang menguat di Asia. Aksi beli di saham unggulan mampu menepis sentimen melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Sedikit sentimen positif datang dari Dow Jones dan S&P yang menguat tipis.

Indeks kembali bertolak belakang dengan situasi pasar regional. Pada saat bursa saham Asia rata-rata terkoreksi, IHSG justru naik tinggi dan sempat menembus level 4.008,199.  Laju penguatan indeks sempat tertahan koreksi saham-saham properti yang terkena profit taking. Namun, aksi beli di saham-saham blue chip terus membawa indeks melaju di zona hijau.

Seperti yang dilansir batamtoday dari laman yahoofinance, menutup perdagangan pada Kamis 18 Agustus 2011, IHSG menguat 67,717 poin (1,71%) ke level 4.020,994. Sementara Indeks LQ 45 menanjak 14,935 poin (2,13%) ke level 715,338. Aksi beli sangat marak terjadi di lantai bursa, terutama di saham-saham unggulan. Hampir seluruh sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu cetak poin, hanya indeks sektor properti yang masih kehilangan poin.

Indeks sektor aneka industri menanjak hingga lebih dari tiga persen, disusul sektor konsumer, infrastruktur dan menufaktur yang masing-masing naik lebih dari dua persen. Investor asing kembali menempatkan dananya di pasar modal dalam negeri, transaksi pemodal asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp25,614 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 172.498 kali pada volume 6,407 miliar lembar saham senilai Rp6,099 triliun. Sebanyak 154 saham naik, sisanya 89 saham turun, dan 92 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia berjatuhan akibat kekhawatiran melambatnya ekonomi global setelah para petinggi di Eropa gagal mendapatkan jalan keluar dari krisis utangnya. Selain itu, rencana pemberian stimulus di AS oleh The Fed yang belum jelas turut meningkatkan risiko pasar.

Indeks Komposit Shanghai (China) jatuh 41,79 poin (1,61%) ke level 2.559,47, Indeks Hang Seng (Hongkong) anjlok 272,76 poin (1,34%) ke level 20.016,27, Indeks Nikkei 225 (Jepang) ambles 113,50 poin (1,25%) ke level 8.943,76 dan Indeks Straits Times (STI Singapore) turun tipis 2,81 poin (0,10%) ke level 2.825,72. 

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.545 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp8.525 per dolar AS.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp2.750 ke Rp72.750, Surya Toto (TOTO) naik Rp2.000 ke Rp45.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp1.800 ke Rp56.000, dan Century Textille (CNTX) naik Rp800 ke Rp6.350.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sarana Menara (TOWR) turun Rp550 ke Rp11.000, Indofood CBP (ICBP) turun Rp250 ke Rp5.700, Sorini Agro (SOBI) turun Rp250 ke Rp2.200, dan Asuransi Ramayana (ASRM) turun Rp180 ke Rp1.380.