Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tolak Vaksinasi, Ibu di Australia Tularkan Batuk Pertusis ke Bayinya
Oleh : Redaksi
Rabu | 06-04-2016 | 12:31 WIB
160406033153_cormit_avital_624x351_goldcoasthealth.jpg Honda-Batam
Tolak vaksinasi, ibu di Australia tularkan batuk pertusis ke bayinya (sumber foto : BBC Indonesia) 

BATAMTODAY.COM, Australia - Seorang ibu di Australia mengaku menyesal telah menolak vaksinasi batuk rejan selama kehamilan. Kini, bayinya menderita sakit setelah tertular batuk yang dia idap.

Cormit Avital mengatakan telah menolak vaksinasi karena dirinya merasa "sehat, bugar, dan mengonsumsi makanan organik".

Namun, Avital mengidap batuk rejan, yang juga dikenal dengan nama pertusis, sewaktu dia akan melahirkan. Belakangan dia diberitahu bahwa penyakit yang dia derita sudah menular ke putrinya, Eva.

Dalam waktu dua minggu, menurut Avital, batuk Eva "menjadi cukup mengerikan, seperti film horor, batuk sampai tubuhnya membiru, terhuyung-huyung dan tidak bisa bernapas."

Avital kemudian sebuah merekam sebuah video peringatan tentang pengalamannya yang dia gambarkan seperti "mimpi buruk".

"Jika saya bisa memutar kembali waktu, saya akan melindungi diri saya," katanya, dalam video yang dirilis oleh lembaga Gold Coast Health, otoritas kesehatan di Negara Bagian Queensland.

Untuk sesaat Anda berpikir dia sudah mati di tangan Anda. Batuk ini menimbulkan banyak penderitaan untuk bayi mungil, lucu yang sangat Anda cintai.

Apa itu batuk rejan?

* Batuk ini juga dikenal dengan nama pertusis yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis.
* Kebanyakan mempengaruhi bayi-bayi, yang berada pada risiko tertinggi terkena berbagai komplikasi.
* Gejala awal mirip dengan flu biasa, namun kemudian berkembang menjadi batuk dan bahkan dapat mengakibatkan pneumonia.
* Bagian tubuh bayi mungkin akan membiru saat batuk karena kekurangan oksigen.
* Batuk berupa lengkingan singkat lalu diikuti dengan napas tersengal-sengal mencari oksigen (suara rejan).
* Orang dewasa juga bisa terjangkit batuk ini - tetapi infeksi yang terjadi seringkali tidak diketahui.

Dia mungkin akan keluar dari rumah sakit dalam beberapa minggu mendatang.

Dr Buynder mengatakan lebih dari 20.000 kasus pertusis tercatat di Australia tahun lalu, dan "sayangnya ini menjadi lebih umum".

"Selalu ada perasaan bahwa masa kehamilan menjadi saat yang khusus dan Anda tidak ingin sesuatu terjadi dalam tubuh Anda, namun hal yang benar-benar buruk bagi bayi Anda adalah saat dia terkena batuk rejan atau influenza," tambah Dr Buynder.

Bayi yang baru lahir sangat rentan terhadap infeksi sampai mereka memulai vaksinasi pada usia dua bulan.

Editor : Udin