Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kecelakaan di Serawak, 9 WNI Tewas
Oleh : sn
Kamis | 18-08-2011 | 13:35 WIB
tabrak.jpg Honda-Batam

Ilustrasi: Foto Ist.

KUCHING, batamtoday - Sembilan WNI tewas dalam kecelakaan maut di Serawak, Malaysia. Kecelakaan terjadi ketika mobil yang mereka tumpangi menabrak sebuah truk.

"Sebagian besar jasad korban berada di atas permukaan jalan," ujar juru bicara kepolisian setempat seperti dilansir The Star, Kamis 18 Agustus 2011.

Sembilan warga negara Indonesia (WNI) itu berada di dalam mobil Toyota Rush saat menabrak sebuah
truk di KM 38 Jalan Raya Sri Aman-Sarikei pada Selasa dini hari 16 Agustus 2011 waktu setempat.

Korban mengalamai kecelakaan saat hendak menuju Kuching dari kota Bintulu, namun dalam perjalanan mobil mereka menabrak truk yang bermuatan buah dan sayur-sayuran. Truk tersebut diketahui sedang berangkat menuju Saratok.

Korban tewas bernama Asmadi (21), Maulidi Mumziri (22), Muslimin Jabir (25), Ilham Muzani (26), Zafri Anwar (26), Ilham Tamrim (27), Yusran Said (29), Zunaidi Tamrim (38) dan Juhran (40).

Semua korban terlempar keluar dari mobil mereka saat kecelakaan terjadi. Jasad mereka tampak tergeletak di atas permukaan jalan.  

Namun, ada satu yang beruntung, yakni Paradin Tamrim. Pria berusia 40 tahun itu selamat dari kecelakaan. Paridin diketahui sebagai kerabat dari Ilham dan Zunaidi. Paradin dirawat di Rumah Sakit Sri Aman dan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Sarawak.

Sedangkan sopir truk yang diketahui bernama Then Kee Nyong, hanya menderita luka pada bagian kaki. Sedangkan seorang pria yang berada di samping Then, dikabarkan tidak menderita luka apapun.

Then sendiri sempat terjebak di dalam truk yang ia kendarai. Petugas penyelamat bekerja keras untuk membebaskan Then dari truk.

Pejabat polisi James Johnathan mengatakan, diperkirakan mobil yang dikendarai WNI ini kelebihan muatan. Selain itu, ada kemungkinan jarak pandang saat kecelakaan terjadi sangat minim karena
dipenuhi kabut.

Kepolisian Malaysia masih terus melakukan penyelidikan atas kecelakaan yang dianggap paling parah yang pernah terjadi di wilayah tersebut. Sementara pihak Konsulat Republik Indonesia (RI) berharap dapat bertemu dengan Paradin yang selamat dari kecelakaan. Konsulat RI juga sudah mengatur pengiriman jasad para korban kepada keluarga mereka di Indonesia.