Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

3 Pelaku Curanmor 12 TKP di Seluruh Batam Ini Mencuri Sesuai Pesanan
Oleh : Harun al Rasyid
Jum'at | 18-03-2016 | 17:52 WIB
IMG_20160318_144722.jpg Honda-Batam
Dari kiri Gs, tengah Ys dan sebelah kanan Nk. Ketiganya merupakan otak curanmor yg dihadiai timah panas polisi. Barang hasil curian langsung diantarkan ke pemesan yang berada di luar Pulau Batam (Foto : Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gs (25), Ys (25) dan Nk, tiga pelaku spesialis pemetik kendaraan bermotor (curanmor) jenis metik dan Suzuki Satria FU yang diungkap jajaran Polsek Sei Beduk Jum'at (18/3/2016), akhirnya mengaku.

Ketiga pelaku tersebut merupakan komplotan yang selama ini beraksi di 12 tempat berbeda di seluruh Batam. Dalam melaksanakan aksinya, mereka membagi tugas sebagai pemetik dan pemantau situasi. Begitu suasana aman, sepeda motor yang ditinggalkan pemilik langsung disikat.

Begitulah yang diungkapkan Gs warga Kampung Tani, Tembesi, Batuaji Batam ini. Ia mengaku sudah melakukan tindak pencurian di 10 Tempat Kejadian Perkara (TKP) berbeda. Guna melancarkan aksi kejahatannya, ia ditemani Ys yang bertugas sebagai pemantau situasi, kunci T dan obeng untuk mencongkel sepeda motor.

"Saya selalu sama dia (Ys, red). Saya bagian metik, dia jaga-jaga. Kadang gantian tapi saya lebih banyak ambil," ujar Gs kepada BATAMTODAY.COM, Jum'at (18/3/2016) sore.

Parkiran kawasan industri Batamindo menjadi tempat favorit kedua pelaku. Terhitung sudah 9 kali sepeda motor jenis FU dan metik berbagai merek, didapatnya dari tempat ini. Caranya, mereka pura-pura ikut mencari lowongan kerja, lalu mengitari parkiran sekitar area Batamindo.

"Kalau sudah aman baru sama ambil. Nanti janjian ketemu sama Ys dimana gitu. Biasanya kami beraksi malam jam 7 dan jam 9," terangnya.

Ys menambahkan, mereka tidak mengalami kesulitan ketika menjual barang hasil kejahatannya. Sebab, sebelum beraksi, sudah ada penadah yang terlebih dahulu memesan barang tersebut.

"Kalau ada yang pesan baru kami cari. Barangnya langsung diantarkan hari itu juga," kata Ys.

Dikatakan Ys, kebanyakan penadah memesan sepeda motor jenis Suzuki Satria FU dan sepeda motor metik jenis Honda Beat dan Yamaha Mio. Lalu, malam itu juga barang yang diambil langsung diantarkan ke tempat yang sudah ditentukan. Kebanyakan penadah berasal dari luar pulau Batam seperti Moro, Belakang Padang dan pulau-pulau kecil lainnya.

"Tidak setiap hari dipesan, sekali pesan bisa 2 motor, kadang cuma 1 saja. Itupun tidak langsung dapat, kalau udah, baru kami bawa kesana (arah Barelang-red)," tuturnya.

Mengenai harga, semuanya bervariasi, tergantung jenis sepeda motor yang diinginkan penadah. Seperti jenis sepeda motor metik dibandrol dengan harga Rp900 ribu hingga Rp1 juta. Sedangkan Suzuki Satria FU bisa dijual dengan harga Rp1,8 juta sampai Rp2 juta. Selama kurang lebih 6 bulan menekuni profesi ilegal tersebut, hasil penjualan selalu dibagi sama rata.

"Kalau tidak ada pemesan, kadang kami ambil buat taruh saja atau jual keteman lain. Tapi kebanyakan memang dipesan,"pungkasnya.

Sementara itu, Nk (21) juga mengaku melakukan pencurian di beberapa tempat sekitar Batam Kota, Sei Beduk dan Bengkong. Seperti yang dilakukan Gs dan Ys, ia juga mendapatkan pesanan oleh penadah yang berasal dari luar pulau.

"Sudah ada yang nampung, jadi langsung bawa saja," terang Nk.

Sayang, ketika wartawan BATAMTODAY.COM menanyakan lebih lanjut mengenai penadah yang dimaksud, ketiganya tak mau membuka mulut. "Kami taunya dari HP saja tak kenal orangnya siapa," pungkasnya.

Editor : Udin