Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pembangunan Dok Kapal Makan Korban

Buruh Bangunan Tewas Tertimbun Tanah & Tertusuk Besi Cor
Oleh : gokli/ sn
Minggu | 14-08-2011 | 17:56 WIB
dok_kapal.jpg Honda-Batam

ilustrasi pembangunan dok kapal.

BATAM, batamtoday - Siswanto(33), pekerja buruh bangunan di PT Marcopolo Dapur 12, Seipelenggut, Sagulung, tewas tertimbun tanah dan badannya tertusuk besi saat akan membuat redok di perusahaan
tersebut.

Jenazah Siswanto akan segera diterbangkan ke Pacitan, Jawa Timur, Minggu 14 Agustus 2011.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 13 Agustus 2011 pukul 15.00 WIB. Korban meninggal dengan kondisi mengenaskan. Pada tubuh korban ada beberapa luka tusukan, diduga tusukan  besi cor yang berdiri tegak di bagian bawah dok kapal.

Tragisnya, satu besi menembus pundaknya hingga ke bagian pinggang dengan diameter lubang mencapai 20 inci.

Pada saat korban dievakuasi, agak memakan waktu lama karena korban tertimbun tanah. Mayat korban
divisum di Rumah Sakit Otorita Batam.

Menurut Informasi dari salah seorang sumber di lokasi kejadian menyebutkan, kejadian itu bermula saat korban bekerja di bagian atas lokasi penimbunan dok itu. "Tiba-tiba, korban terjatuh karena tanah timbunan itu longsor, sementara di bawah masih ada coran yang belum selesai," ujarnya.

Sumber itu  juga menjelaskan, setelah korban terjatuh, tanah yang longsor itu terus menimpa korban hingga ke bawah, sehingga korban pun langsung mengenai besi coran tersebut. "Korban langsung ditimpa tanah itu dari atas," katanya.

Kecelakaan kerja yang dialami Siswanto, buruh bangunan yang tinggal di mes PT Morcopolo itu, berlangsung singkat. Bahkan, untuk minta tolong saja dia tidak sempat. "Korban tidak sempat minta tolong, mungkin karena tertimpa tanah atau besi coran itu langsung membuatnya tewas," terang sumber yang namanya dirahasiakan.

Selang beberapa saat kemudian, para rekan kerja korban langsung turun ke lokasi untuk menolong, namun Siswanto sudah keburu tewas. "Tubuh korban hampir semua tertimbun tanah, hanya saja masih
nampak betis kakinya," tuturnya.

Rekan-rekan korban yang melakukan penggalian mengalami kesulitan, karena tidak ada alat berat yang digunakan sehingga penggalian itu menggunakan tangan. "Proses penggalian itu lumayan lama, maklumlah karena menggunakan tangan, jadinya lambat," lanjutnya.

Karena kejadian tersebut, sebagian besar pekerja dipulangkan. Untuk diketahui, Siswanto adalah buruh bangunan yang direkrut dari Jawa oleh pemborong untuk pembuatan dok kapal. Karyawan lainnya juga menambahkan, kejadian yang dialami Siswanto ini adalah yang kedua kalinya dialami oleh buruh pembuatan dok kapal di sana. "Saat pembangunan dok pertama ada juga korban yang meninggal, sekarang yang kedua Siswanto yang meninggal," lanjutnya.

Dok merupakan lokasi pemberhentian kapal yang hendak perbaikan (repair). Ukurannya sangat besar
dan butuh konstruksi bangunan yang besar dan kokoh.

Kanit Reskrim Polsek Sagulung Iptu Donris Pasaribu membenarkan adanya kejadian itu. Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab tewasnya Siswanto. "Sementara ini dari pihak PT mengatakan murni kecelakaan kerja, namun kasus ini masih tetap kita selidiki," terangnya.