Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diterbangkan ke Jakarta Gunakan Garuda Indonesia

Densus 88 Ambil Alih Pemeriksaan Empat WNI
Oleh : Romi Chandra/Hadli
Minggu | 21-02-2016 | 21:51 WIB
(4)-1.jpg Honda-Batam
Muhammad Mufid Murtadho, salah satu WNI dari empat WNI yang dipulangkan pemerintah Singapura karena ingin pergi ke Singapura adalah WNI termuda kelahiran Bekasi pada 2001

BATAMTODAY.COM, Batam - Keberangkatan empat warga negara Indonesia (WNI) ke Jakarta, yang sebelumnya ditangkap polisi Singapura saat hendak berangkat ke Suriah, adalah untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh Densus 88. 

Namun sejauh ini, polisi belum bisa memastikan keempat orang tersebut terlibat dalam Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Helmy Santika, mengatakan, dalam proses hukum harus dijalani sesuai fakta. Meskipun keempat orang tersebut mengaku pada Polisi Singapura ingin ke Suriah, namun tiket yang ada pada mereka akan berangkat ke Batam.

"Keterangan dari polisi Singapura, mereka mencurigai perjalanan dari Jakarta ke Sigapura, dan ke Malaysi. Tiga jam kemudian kemnali lagi ke Singapuran dan ingin menuju Batam. Mungkin sesuai SOP yang berlaku disana, pihak Sigapura menanggapi ini persoalan. Ditambah lagi pegakuan mereka akan berangkat ke Suriah," ujar Helmy, Minggu (22/2/2016) malam.

Dilihat dari paspor empat orang tersebut, mereka belum pernah ke Suriah. Namun pergi Mekkh melaksanakan Umrah sudah tiga kali. 

"Yang jelas, mereka yang diamankan bukan tersangka. Untuk lebih jelasnya, biar Densus yang menjalani," jelas Helmy.

Untuk keberangkatan itu sendiri, empat orang tersebut dikawal 10 personil kepolisian yang terdiri dari penyidik Polresta Barelang, Gegana Brimob Polda Kepri serta anggota Densus dari Batam.

"Mereka diterbangkan menggunkan pesawat Garuda dengan jadwal terbang pukul 19.00 WIB. Sekarang mungkin sudah berangkat," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Suwarso mengaku tidak mengetahui pemulangan 4 WNI terduga anggota ISIS tersebut ke Jakarta.

"Kita belum tahu, pesawat charter sih hingga malam ini belum ada permintaan mendarat di Hang Nadim, sedangkan yang ada di schedule sudah habis," kata Suwarso.

Editor: Surya