Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kasus DBD di Bintan Meningkat Akibat Masyarakat Kurang Peduli Terhadap Lingkungan
Oleh : Harjo
Jum'at | 12-02-2016 | 19:45 WIB
Eis_Herawati_Puskesmas_Mentigii_20160212_151821.jpg Honda-Batam
Eius Herawati, Kepala Puskesmas Mentingi Bintan Utara (Foto : Harjo)

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Tinggi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Bintan Utara akibat kurang pedulinya warga dengan lingkungan yang ada disekitarnya.

"Meningkatnya kasus DBD, walaupun tidak sempat memakan korban jiwa, salah satu penyebabnya karena masih minimnya kesadaran masyarakat terhada lingkungan. Sehingga tempat berkembang-biak nyamuk penyebar DBD, tidak terhindarkan dan berujung semakin banyaknya warga yang terjangkit DBD," ungka Eius Herawati, Kepala Puskesmas Mentingi Bintan Utara di Tanjunguban, Jumat (12/2/2016).

Eius berharap agar masyarakat terus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, terutama untuk menjaga agar tidak ada genangan air  disekitar lingkungannya.  Terutama air yang menggenang dengan media atau tempat seperti pelastik dan lainnya.

"Dari hasil kroscek tim dilapangan, dukungan masyarakat masih kurang. Terbukti dari setiap pemeriksaan jentik di rumah, lebih banyak yang positif dari pada yang bebas jentik. Kita berharap agar kepedulian masyarakat bisa terus ditingkatkan," harapnya,

Sementara itu, Muhammad Nur pegawai Puskesmas Mentigi yang menangani masalah DBD secara terpisah mengatakan, untuk mengantisipasi agar tidak semakin meluasnya penyebaran DBD, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah. Termasuk melakukan foging, serta bersosialisasi langsung kepada masyarakat agar terus meningkatkan kepeduliannya dan agar lingkungan yang ada terbebas dari jentik nyamuk penyebar DBD.

"Kalau bentuk antisipasi, kita sudah melakukan foging serta sosialisasi kepada masyarakat. Dengan harapan agar secara bersama untuk menjaga lingkungan dan memastikan lingkungan bebas dari jentik nyamuk penyebab DBD," harapnya.

Mengingat dari data yang tercatat priode Januari hingga awal Februari 2016, sudah 38 pasein DBD yang  ditangani Puskesmas Mentigi, 31 pasien ditangani pada Januari dan sisa di awal Februari.

"Walaupun semua pasien selamat dan tidak ada korban jiwa, namun antisipasi agar terhindar dari penyakit mematikan jauh lebih penting. Dari pendataan, paling banyak sumber jentik nyamuk penyebar DBD terdapat di Kelurahan Tanjunguban Selatan," katanya.


Editor : Udin