Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

DBD Meningkat, Pemko Batam Giatkan Pelatihan Jumantik Cilik‬
Oleh : Ahmad Rohmadi
Sabtu | 06-02-2016 | 10:43 WIB
db.jpg Honda-Batam
ilustrasi logo DBD (foto : ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Terus meningkatnya jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Batam membuat Pemko juga terus melakukan upaya pencegahan. Salah satunya dengan mengadakan kegiatan pelatihan juru pemantau jentik (jumantik) cilik.‬

Kepala Bagian (Kabag) Humas Pemko Batam, Ardiwinata mengatakan, hingga saat ini Pemko melalui Dinas Kesehatan sudah dua kali menggelar pelatihan jumantik cilik. Dan keduanya diadakan di Kecamatan Batuaji dengan peserta siswa Sekolah Dasar (SD).‬

‪"Biar anak-anak ini paham apa itu DBD dan pencegahannya," kata Ardi di Batam Centre, Sabtu (6/2/2016).‬

‪Menurutnya, pada jumantik ini, anak-anak akan diajarkan tentang bahaya DBD, cara penularannya, hingga pencegahan. Mereka akan dilatih mengenai 3M plus yang bisa diterapkan di rumah, demi mencegah perkembang-biakan larva nyamuk aedes aegepty.‬
‪
‪Jika ada sekolah yang ingin mengadakan pelatihan jumantik cilik seperti ini, menurutnya bisa menghubungi Dinas Kesehatan. Karena pelatihan seperti ini membantu Pemerintah dalam meminimalisir penyebaran DBD.‬

"Selain itu Pemko juga melaksanakan pengasapan (fogging) untuk membunuh nyamuk pembawa penyakit ini," katanya.


Jumlah penderita DBD di Kota Batam mengalami peningkatan. Pada bulan Januari 2016 lalu katanya lagi, sudah sekitar 120 orang terjangkiti penyakit DBD itu. Bahkan di bulan Desember 2015 lalu, DBD telah menjangkiti 58 orang warga Kota Batam.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam, Chandra Rizal mengatakan, anak-anak usia dibawah lima tahun (balita) menjadi korban terbanyak yang menderita penyakit DBD tersebut. Dari 12 Kecamatan di Batam, wilayah Batam Kota, Bengkong, Batuaji dan Sagulung merupakan area yang paling banyak, terdampak penyakit tersebut.

"Paling banyak balita, tapi saya lupa jumlah pastinya karena tidak membawa datanya," kata Candra, Rabu (3/2/2016) lalu. Baca: DBD di Batam Telah Makan Korban, Satu Balita Tewas

Bahkan, terhitung sejak Januari 2016 juga sudah memakan korban. Satu penderita DBD tewas saat mendapatkan perawatan di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) Sekupang.

Satu orang penderita yang tewas itu merupakan balita berumur 1 tahun  6 bulan warga Pulau Kasu, Kecamatan Belakangpadang. Hal itu terjadi karena lambatnya orang tua menangani gejala demam berdarah dengan membawanya ke Rumah Sakit.

Editor: Udin